Kualitas Pupuk Organik Berbahan Dasar Feses Sapi Dan Serasah Yang Difermentasi Aerob Dengan Berbagai Level Dekomposer Komersil Moebilin
Main Author: | Lenjou, Lawai |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168338/ |
Daftar Isi:
- Kotoran sapi merupakan limbah organik yang jumlahnya semakin meningkat setiap harinya seiring bertambahnya jumlah ternak dan menghasilkan pencemaran lingkungan seperti bau, sarang penyakit dan mengurangi keindahan lingkungan. Populasi ternak semakin meningkat dengan produksi feses sapi yang dapat mencapai 23,6 kg per ekor per hari dalam bentuk basah dan mencapai 4-6 ton per ekor per tahun. Pada dasarnya feses sapi dapat menjadi sumberdaya yang potensial bila dikelola dengan tepat. Feses sapi mengandung banyak bahan organik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi feses sapi yaitu dengan memanfaatkannya sebagai pupuk organik untuk perbaikan kondisi tanah. Pupuk organik cenderung ramah lingkungan dan memberikan kebermanfaatan dalam jangka panjang karena terwujudnya kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan dekomposer komersil Moebilin terhadap kandungan hara pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi dengan penambahan serasah dan mengetahui proporsi terbaik penggunaan dekomposer komersil Moebilin untuk proses pengomposan. Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan alternatif pengolahan limbah kotoran sapi dengan penambahan serasah dan dekomposer komersil Moebilin menjadi pupuk organik sehingga mampu mengurangi potensi pencemaran lingkungan akibat kotoran sapi. Materi penelitian ini menggunakan feses sapi sebanyak 96 kg, serasah 4 kg, dekomposer Moebilin 150 ml, molasses 500 ml dan air 2250 ml. Metode penelitian adalah percobaan dengan 4 perlakuan. Perlakuan tersebut yaitu P1: 25ml Moebilin+100ml molasses + 875ml air, P2: 50ml Moebilin+200ml molasses + 750ml air, P3: 75ml Moebilin+300ml molasses + 625ml air. Feses sapi dan serasah dimasukkan dekomposer kemudian diaduk sambil ditambahkan larutan dekomposer Moebilin sesuai perlakuan dan dikomposkan secara aerob selama 2 minggu dan diamati setiap harinya. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan variabel yang diamati adalah suhu, pH, kadar air, rasio C/N dan kandungan hara pupuk organik meliputi kadar C-organik, kadar nitrogen (N) total, kadar phosphor (P2O5) total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan dekomposer Moebilin pada pupuk organik menghasilkan suhu pengomposan pada masing-masing perlakuan yaitu 24,14°C (P0), 25,22°C (P1), 25,38°C (P2), dan 25,26°C (P3). Sedangkan pH 7,44 (P0), 7,43 (P1), 7,39 (P2), dan 7,36 (P3). Kadar air pupuk masing-masing perlakuan 40,51% (P0), 46,82% (P1), 42,00% (P2), dan 48,69% (P3). Rasio C/N masing-masing perlakuan yaitu 19,95 (P0), 16,97 (P1), 17,39 (P2), dan 16,54 (P3). Nilai kandungan C-organik masing-masing perlakuan yaitu 8,78% (P0), 10,86% (P1), 12,00% (P2), dan 11,41% (P3). Kandungan N-total masing-masing perlakuan yaitu 0,44% (P0), 0,64% (P1), 0,69% (P2), dan 0,69% (P3) dan nilai kadar P2O5 masing-masing perlakuan yaitu 0,63% (P0), 1,00% (P1), 1,25% (P2), dan 1,07% (P3). Penggunaan dekomposer Moebilin meningkatkan kandungan unsur hara pupuk organik. Perlakuan terbaik yaitu pada P2 dengan penggunaan 50ml dekomposer Moebilin + 200ml molasses + 750 air meningkatkan kandungan N-total dan Kadar P2O5-total pupuk. Begitu halnya kandungan N meningkat sebesar 0,25%, dari 0,44% (P0) menjadi 0,69% dan Kadar P2O5- total meningkat sebesar 0,62%, dari 0,63% (P0) menjadi 1,25%. Perlakuan P2 juga merupakan proporsi terbaik dari semua perlakuan bila dibandingkan dengan SNI yaitu menghasilkan N-total 0,69%, P2O5 total 1,25%, C-organik 12,00%; kadar air 42,00%, rasio C/N 17,39 dan pH 7,45. Pengolahan feses sapi dan serasah menjadi pupuk organik dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan menambah nilai eknomis limbah. Penggunaan dekomposer Moebilin yang disarankan yaitu dengan proporsi 50 ml per 25 kg bahan untuk meningkatkan kandungan unsur hara pupuk organik.