Pengaruh Lama Waktu Perendaman Benih Indigofera Arrecta Dengan Urin Sapi Terhadap Daya Kecambah Dan Pertumbuhan Bibit

Main Author: Utami, Novi Warih
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168313/1/Novi%20Warih%20Utami.pdf
http://repository.ub.ac.id/168313/
Daftar Isi:
  • Indigofera arrecta merupakan salah satu tanaman leguminosa yang potensial untuk dibudidayakan dan memiliki kualitas nutrisi yang tinggi, dengan kandungan protein kasar (PK) 27,89% sehingga sangat potensial digunakan sebagai pakan ternak. Perlu adanya upaya dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas Indigofera arrecta sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak. Perendaman benih Indigofera arrecta pada urin sapi dengan lama perendaman yang sesuai diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas Indigofera arrecta dikarenakan pada urin sapi mengandung hormon auksin. Hormon auksin dapat merangsang embrio somatik terhadap pertumbuhan tunas dan akar lebih cepat dan seragam. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada 23 Februari 2018 dan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang, mulai 19 Maret sampai 29 viii April 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu perendaman benih Indigofera arrecta dengan urin sapi terhadap daya kecambah dan pertumbuhan bibit. Materi yang digunakan adalah benih Indigofera arrecta dari Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Balai Pengembangan Bibit dan Kesehatan Hewan Madura. Jumlah benih Indigofera arrecta yang diteliti sebanyak 800 biji. Metode yang digunakan adalah percobaan di labolatorium yang mengikuti pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat perbedaan perlu dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan’s. Pendugaan laju pertumbuhan radikula, plumula dan jumlah daun dilakukan menggunakan analisis regresi eksponensial. Perlakuan yang digunakan adalah benih direndam dengan urin sapi selama 3 jam (P1), benih direndam dengan urin sapi selama 4 jam (P2), benih direndam dengan urin sapi selama 5 jam (P3), benih direndam dengan urin sapi selama 6 jam (P4) dan benih direndam dengan urin sapi selama 7 jam (P5). Variabel penelitian meliputi daya berkecambah, viabilitas benih, rata-rata hari berkecambah, indeks vigor, laju pertumbuhan radikula, laju pertumbuhan plumula dan laju pertumbuhan jumlah daun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama waktu perendaman benih Indigofera arrecta dengan urin sapi tidak memberikan perbedaan nyata (P>0,05) terhadap daya kecambah, viabilitas benih, rata-rata hari berkecambah, indeks vigor, laju pertumbuhan radikula dan laju pertumbuhan jumlah daun, namun memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan panjang radikula dan jumlah daun pada umur 42 ix hari setelah tanam (HST) serta memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan panjang plumula umur 42 HST dan laju pertumbuhan plumula. Perlakuan P1 memiliki nilai tertinggi pada daya kecambah, viabilitas benih, dan laju pertumbuhan radikula dengan nilai secara berturutturut yaitu 32,50  2,63%; 34,17  4,30% dan 0,074  0,0038 cm/hari. Nilai tertinggi dari rata-rata hari berkecambah, indeks vigor, pertumbuhan panjang radikula umur 42 HST, pertumbuhan plumula umur 42 HST, laju pertumbuhan plumula, pertumbuhan jumlah daun umur 42 HST dan laju pertumbuhan jumlah daun terdapat pada P2 dengan nilai secara berturut-turut yaitu 6,42  0,43 hari; 2,27  0,50; 22,25  3,37 cm ; 6,47  0,56 cm ;0,044  0,003 cm/hari; 13,50  1,73 helai dan 0,054  0,0078 helai/hari. Daya kecambah P2 walaupun hasilnya lebih kecil namun tidak jauh berbeda dari P1 yaitu sebesar 32,50  3,07%, begitu pula dengan viabilitas walaupun P1 memiliki viabilitas tertinggi namun memiliki kecambah abnormal yang lebih banyak dibandingkan P2. Laju pertumbuhan radikula pada P2 memiliki kecepatan yang lebih rendah tetapi panjang radikula pada saat pengukuran lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain, hal tersebut dikarenakan memiliki rata-rata hari berkecambah lebih cepat sehingga radikula juga tumbuh lebih cepat. Kesimpulan penelitian ini adalah lama waktu perendaman benih Indigofera arrecta dengan urin sapi selama 4 jam merupakan perlakuan terbaik karena memberikan hasil tertinggi pada rata-rata hari berkecambahn (6,42±0,43 hari), indeks vigor (2,27±0,50), pertumbuhan panjang radikula umur 42 HST (22,25±3,37 cm), pertumbuhan panjang plumula umur 42 HST (6,47±0,56 cm), laju pertumbuhan plumula x (0,044±0,003 cm/hari), pertumbuhan jumlah daun umur 42 HST (13,50±1,73 helai) dan laju pertumbuhan jumlah daun (0,054±0,0078 hela/hari). Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya pemberian antibakteri pada benih sebelum penanaman agar tidak ditumbuhi banyak jamur dan serangan cendawan yang dapat menurunkan daya kecambah dan pertumbuhan Indigofera arrecta. Pada penelitian selanjutnya volume urin yang digunakan untuk perendaman harus sama.