Komposisi Nutrisi Bee Bread Dari Serbuk Sari Kaliandra Pada Lebah Apis mellifera, Apis cerana, DAN Trigona sp
Main Author: | Lesmana, Rizal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168310/1/Rizal%20Lesmana.pdf http://repository.ub.ac.id/168310/ |
Daftar Isi:
- Bee bread (roti lebah) merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh lebah madu, bee bread dihasilkan oleh lebah melalui proses fermentasi. Proses pembentukan bee bread oleh lebah dimulai dengan mengumpulkan serbuk sari kemudian lebah mencampurnya dengan nektar bunga dan madu, serbuk sari yang dikumpulkan oleh lebah pekerja akan difermentasi menggunakan air liur atau saliva lebah yang mengandung bakteri asam laktat. Hasil campuran tersebut dibawa ke dalam 3⁄4 dari volume sel sarang lebah dan terjadi fermentasi sehingga bee bread terbentuk. Bee bread merupakan produk alami lebah yang memiliki kandungan nutrisi cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Kandungan nutrisi bee bread mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin, enzim, dan mineral. Komposisi bee bread secara biokimia hampir mirip dengan polen (serbuk sari), namun terdapat beberapa perbedaan dimana bee bread kandungan gulanya lebih tinggi dibandingkan pati, sedangkan polen kandungan gula lebih rendah dibandingkan pati. Bee bread memiliki kandungan asam laktat enam kali lebih tinggi viii dibandingkan polen, sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur dan beberapa mikroorganisme lainnya dikarenakan kandungan pH yang rendah dan keasaman tinggi. Beberapa jenis lebah madu yang mudah ditemukan dan digembalakan di Indonesia diantaranya Apis mellifera, Apis cerana, dan Trigona sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein, lemak, karbohidrat, air, dan abu pada bee bread kaliandra dari lebah Apis mellifera, Apis cerana, dan Trigona sp. dengan cara uji analisis proksimat. Materi penelitian ini adalah bee bread dari lebah madu Apis mellifera, Apis cerana, dan Trigona sp. yang diperoleh dari kawasan penggembalaan lebah madu milik PT Kembang Joyo Sriwijaya Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian mengunakan metode eksperimental dengan menggunakan jenis lebah madu yang berbeda. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan lebah madu (Apis mellifera, Apis cerana, dan Trigona sp.) variabel yang di uji adalah kadar protein, lemak, karbohidrat, air,dan abu. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Analysis of Varience) apabila dari hasil pengujian tersebut diperoleh adanya perbedaan, maka dilakukan uji lanjutan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai perlakuan pada lebah madu memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai protein, lemak, karbohidrat, air, dan abu pada bee bread. Rataan hasil analisis ragam dari madu P1 (Lebah Apis mellifera), P2 (Lebah Apis cerana) dan P3 (Lebah Trigona sp.) pada nilai rataan kadar protein secara berturut-turut adalah (9,42 ± 0,08)%, (12,89 ± 0,04)%, dan ix (10,11±0,09)%, diikuti dengan nilai rataan kadar lemak yaitu (0,59 ± 0,09)%, (3,53 ± 1,17)%, dan (9,78 ± 0,56)%, diikuti nilai rataan kadar karbohidrat yaitu (63,18 ± 0,53)%, (56,37 ± 1,80)%, dan (48,60 ± 1,08)%, diikuti nilai rataan kadar air yaitu (25,28 ± 0,52)%, (25,42 ± 0,67)%, dan (29,23 ± 0,59)%, kemudian nilai rataan kadar abu yaitu (1,53 ± 0,05)%, (1,85 ± 0,03)%, dan (2,28 ± 0,06)%. Hasil terbaik cenderung ditunjukan bee bread yang diperoleh dari lebah Apis cerana ditinjau dari tingginya persentase kadar protein, lemak, dan karbohidrat, serta rendahnya kadar air dan kadar abu dibandingkan dengan bee bread yang dihasilkan oleh lebah Apis mellifera dan Trigona sp.