Variasi Genetik Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Genotipe 1 Mutan EMS Nomor 8 (G1M8) berdasarkan Karakter Morfologi, Kandungan Capsaicin dan Profil Parsial Gen pAMT
Main Author: | Arini, Wahyuningyan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168293/1/Wahyuningyan%20Arini.pdf http://repository.ub.ac.id/168293/ |
Daftar Isi:
- Tanaman G1M8 merupakan generasi kedua tanaman cabai rawit Genotipe 1 (G1) yang telah diinduksi Ethyl Methanesulfonate (EMS) 0,01%. Tanaman tersebut perlu dinalisis berdasarkan morfologi, fisiologi dan molekuler. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui variasi morfologi, kandungan capsaicin, serta polimorfisme gen pAMT antara tanaman mutan G1M8 dan G1 kontrol (tidak diinduksi EMS). Analisis morfologi yang meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, waktu pembungaan, panjang, diameter, dan berat buah, jumlah biji, serta warna antera, mahkota bunga, dan buah muda dilakukan saat tanaman berumur 92 HST. Kandungan capsaicin diukur dari filtrat sampel buah cabai G1M8 dan G1 kontrol berumur 30-40 HSP menggunakan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 280 nm. Analisis data morfologi dan kandungan capsaicin dilakukan dengan uji T tidak berpasangan dan Mann-Whitney. Analisis molekuler dilakukan dengan sekuensing gen pAMT, kemudian dianalisis menggunakan metode ClustalW Multiple Alignment. Hasil alignment dibandingkan dengan sekuen gen pAMT Capsicum annuum cv. Himo (kode genebank: LC032105.1). Sebagian besar tanaman G1M8 memiliki karakter morfologi dan kandungan capsaicin yang lebih unggul dibandingkan G1 kontrol. Variasi genetik pada gen pAMT tanaman G1M8 dan G1 kontrol ditunjukkan oleh adanya perubahan basa nukleotida pada ekson dan intron. Mutasi pada ekson 3 gen pAMT tanaman G1M8/3 membentuk stop kodon, sehingga kandungan capsaicinnya lebih rendah daripada G1 kontrol. Variasi genetik tanaman dapat ditunjukkan oleh variasi morfologi, fisiologi dan sekuen gen tanaman.