Pengaruh Pemanfaatan Tepung Bonggol Pisang dalam Pakan terhadap Bobot Giblet Ayam Pedaging
Main Author: | Putra W.P, Syurga Setya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168260/ |
Daftar Isi:
- Bonggol pisang tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca formatypical) yang berupa umbi batang dari limbah hasil pemanenan buah pisang yang masih mempunyai nilai nutrisi baik namun belum dimanfaatkan secara optimal. tepung bonggol pisang Kepok BK 91,56 %, PK 1,72 %, LK 1,15 %, SK 7,98%, karbohidrat 88,16 %. Kekurangan dari tepung bonggol pisang salah satunya memiliki kadar serat kasar 7,98% serta energi metabolis dan protein rendah, sedangkan kelebihan dari tepung bonggol pisang yaitu pemanfaatan yang belum optimal, tidak bersaing, memiliki kandungan pati 76%, serta harga terjangkau dalam upaya alternatif pakan peganti sebagaian dari jagung. Proses metabolisme ini akan memengaruhi aktivitas kerja gizzard, hati, dan jantung. Unggas akan meningkatkan kemampuan metabolismenya untuk mencerna serat kasar sehingga meningkatkan ukuran gizzard, hati, dan jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemanfaatan tepung bonggol pisang didalam pakan terhadap bobot jantung, bobot limpa, bobot hati dan bobot gizzard ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi pakan alternatif yang mengurangi biaya produksi pakan. Penelitian ini dilaksanakan mulai 11 Desember 2017 – 16 Januari 2018 di peternakan milik Bapak Samsul Dusun Bunder Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang selama 35 hari. Analisis proksimat di lakukan di Labotarium Nutrsi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pengamatan bobot akhir, bobot jantung, hati, gizzard dan limpa. Materi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 DOC produksi PT. Japfa Comfeed Tbk yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (unsexed). Ayam umur 1 – 14 hari dipelihara di kandang brooding, kemudian umur 15 – 35 mulai dipelihara di kandang perlakuan. Kandang terdiri dari 20 petak yang terbuat dari bambu. Ukuran setiap petak adalah panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tinggi 70 cm. Masing - masing petak diisi 5 ekor ayam pedaging. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum. Pakan perlakuan berupa jagung, bonggol pisang, konsentrat, bekatul, bungkil kedelai, minyak kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian percobaan lapang yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), ayam pedaging dibagi menjadi 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan P0 = Pakan tanpa penggunaan tepung bonggol pisang, P1 = Pakan dengan tepung bonggol pisang 2,5 %, P2 = Pakan dengan tepung bonggol pisang 5 %, P3 = Pakan dengan tepung bonggol pisang 7,5 %, P4 = Pakan dengan tepung bonggol pisang 10 %. Selanjutnya, diukur bobot giblet yang terdiri dari hati, jantung, limpa dan gizzard ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. Hasil penelitian menunjukan penambahan tepung bonggol pisang dalam pakan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot jantung dengan nilai terbaik pada level 2,5 %, tetapi berpengaruh sangat nyata (P<0,01)terhadap bobot hati, serta berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot limpa dengan nilai terbaik pada level 10 % dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot gizzard dengan nilai terbaik pada level 2,5 %. Perlakuan memberikan pengaruh nyata bobot jantung 0,790 + 0,036 (g/100g) BB,serta perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata bobot hati 2,07 + 0,07 (g/100g) BB, bobot limpa, 0,163 + 0,012 (g/100g) BB, dan bobot gizzard 2,09 + 0,161 (g/100g) BB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tepung bonggol pisang sebanyak 10 % dalam pakan ayam pedaging belum mampu meningkatkan bobot jantung, bobot hati dan bobot gizzard akan tetapi meningkatkan bobot limpa.. Penggunaan tepung bonggol pisang lebih efektif apabila sebelum diberikan untuk ternak unggas, bonggol pisang dilakukan pengujian dengan metode biologis dengan proses fermentasi pada bonggol pisang supaya kandungan nutrisinya lebih meningkat dan mengurangi zat antinutrisi seperti tannin, sterol dan glikosida. Tepung bonggol pisang menjadi salah satu sumber pakan alternatif ternak ayam pedaging