Analisis Risiko Produksi Peternakan Broiler Pola Kemitraan Dan Mandiri (Studi Kasus Di Kabupaten Mojokerto)

Main Author: Putra, Ryandhika Perdana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168218/
Daftar Isi:
  • Produk utama komoditas peternakan adalah daging, susu, dan telur. Usaha peternakan broiler menjadi salah satu usaha yang memiliki potensi di Jawa Timur, salah satunya di Kabupaten Mojokerto, setiap usaha peternakan broiler tidak lepas dari kemungkinan terjadinya risiko produksi sehingga perlu untuk dianalisis sumber-sumber risiko produksi, dengan menganilisis probabilitas dari setiap sumber-sumber risiko, menganalisis dampak sumber risiko produksi diusaha ternak kemitraan dan mandiri. Sumber risiko yang ditemukan pada penelitian ini adalah penyakit, culling, predator dan kepadatan kandang. Responden pada penelitian ini yaitu peternakan kemitraan dan mandiri yang terletak di Desa Jedong Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto yang menjalankan usaha ternak dengan jumlah populasi ternak sebanyak 24.000 ekor broiler dan pola usaha mandiri dengan populasi 9000 ekor. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 April – 02 Mei 2018. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis risiko. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 4 jenis sumber risiko produksi pada peternakan broiler pada peternakan kemitraan dan mandiri yaitu sumber risiko penyakit, culling, predator dan kepadatan kandang. Sumber risiko penyakit dan kepadatan kandang memiliki tingkat probabilitas terbesar pada peternakan kemitraan yaitu 40,2 % dan 21,1 % dan yang terkecil sumber risiko culling dan predator yaitu 12,9 % dan 1,5 %. Pada peternakan mandiri yang memiliki tingkat probabilitas tertinggi yaitu sumber risiko penyakit dan culling yaitu 60 % dan 16,3 %, sumber risiko predator sebesar 0,3 % dan tidak dijumpai sumber risiko kepadatan kandang pada peternakan dengan pola usaha mandiri. Pada peternakan kemitraan dampak risiko dari sumber risiko penyakit sebesar Rp.9.193.089, sumber risiko predator Rp.186.166,2, sumber risiko kepadatan kandang Rp.1.641.425, sumber risiko culling Rp.2965.999. Pada peternakan mandiri dampak risiko dari sumber risiko penyakit Rp.7.069.693, sumber risiko predator Rp.241.462,8, sumber risiko kepadatan kandang Rp.0, dan sumber risiko culling Rp.3.195.385. Perusahaan inti sebaiknya memberi masukan kepada peternak kemitraan agar risiko yang dihadapi tidak terlalu besar dan seharusnya Peternak lebih tanggap dalam menghadapi berbagai sumber risiko.