Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara in vitro

Main Author: Nastiti, Chintya Ayu Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168161/1/Chintya%20Ayu%20Putri%20Nastiti.pdf
http://repository.ub.ac.id/168161/
Daftar Isi:
  • Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab utama penyakit di daerah tropis seperti di Indonesia. Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah flora normal pada manusia. S aureus dapat meningkatkan risiko infeksi saat pertahanan hospes terganggu. Bakteri ini dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuannya menginvasi jaringan dan memproduksi toksin. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencari pengobatan alternatif dari bahan alam yang memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap bakteri S. aureus. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) adalah tanaman pekarangan yang mudah didapatkan. Di samping itu, buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diketahui mengandung berbagai senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibakteri, yaitu flavonoid, alkaloid, dan tanin. Terkait dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol buah belimbing wuluh terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus yang dilakukan dengan uji eksperimental menggunakan metode dilusi tabung. Konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; 0,6%. Pada setiap kelompok perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Uji normalitas dan uji komparasi menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05). Hubungan sangat kuat dengan hasil uji korelasi (r= 0.960). Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri S. aureus dengan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 0,2% dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) sebesar 0,6%.