Pengaruh Perbedaan Warna Kerabang Telur Tetas Itik Hibrida (Hijau Dan Putih) Terhadap Jenis Kelamin, Bobot Tetas, Dan Kematian Embrio

Main Author: Kurniawan, Novan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168134/
Daftar Isi:
  • Itik (Anas platyrhynchos) merupakan komoditas unggas air yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan baik sebagai penghasil daging dan telur maupun untuk kepentingan persilangan dan pembibitan. Itik jenis Hibrida dapat menghasilkan dua jenis telur tetas dengan warna kerabang yang berbeda yaitu hijau dan putih. Kerabang telur itik memiliki bermacam – macam warna kerabang, yaitu putih kecoklatan, putih, dan biru kehijauan. Warna kerabang telur tetas itik Hibrida hijau dan putih mengikuti gen dari induknya yaitu itik lokal Mojosari sebagai jantan dan itik Campbell sebagai betina. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi telur dengan warna kerabang hijau. Penelitian ini dilaksanakan di penetasan itik bapak Nana Mulyana di kecamatan Perak kabupaten Jombang, Jawa Timur selama 1 bulan, mulai dari tanggal 14 Februari – 14 Maret 2018. Telur tetas diperoleh dari peternakan itik H. Samsul yang berada di daerah Mojosari, Jawa Timur dari persilangan itik Campbell dan itik Lokal Mojosari sebanyak 122 butir yang telah diseleksi dan memenuhi syarat sebagai telur tetas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada warna kerabang yang berbeda terhadap bobot tetas dan jenis kelamin. Mesin yang digunakan memiliki kapasitas 480 butir telur. Data tentang jenis kelamin dan kematian embrio dianalisis secara deskriptif, dan data bobot tetas dianalisa menggunakan Uji-T. Data hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pada bobot tetas yang dihasilkan dari telur tetas warna kerabang hijau dan warna kerabang putih. Rata – rata bobot tetas dari telur tetas warna hijau adalah 46,28 g sedangkan bobot tetas dari warna kerabang putih adalah 46,22 g. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telur tetas yang berkerabang hijau lebih dominan menghasilkan DOD berjenis kelamin betina, sedangkan telur tetas berwarna kerabang putih lebih dominan menghasilkan DOD berjenis kelamin jantan, serta jumlah kematian embrio pada telur tetas pada berkerabang putih lebih banyak dibandingkan dengan telur tetas berkerabang hijau. Disarankan tidak perlu dilakukan seleksi terhadap warna telur tetas, karena bobot tetas tidak dipengaruhi oleh warna kerabang.