Penampilan Reproduksi Ternak Kelinci Angora, Rex dan Fuzzy Lop Di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Main Author: | Qozin, Ahmad Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168093/ |
Daftar Isi:
- Kelinci adalah ternak herbivora yang berperut tunggal (monogastric) dan tergolong ruminansia semu (pseudo ruminant). Ternak ini sangat potensial sebagai ternak hias maupun pedaging karena kemampuan reproduksinya yang tinggi. Kendati demikian pengembangbiakan dari ternak ini mengalami kendala salah satunya dari rendahnya penampilan reproduksinya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana penampilan reproduksi dari ternak kelinci. Penelitian ini dilakukan di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada tanggal 19 Maret-15 April 2018 dengan tujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi ternak kelinci hias di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang meliputi: umur pertama kelinci dikawinkan, Service per Conception, lama bunting, litter size, umur sapih dan frekuensi beranak. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan sarana penunjang untuk proses pengembangan kelinci hias di Kota batu terutama Desa Bulukerto agar desa tersebut dapat difungsikan kembali sebagai salah satu desa wisata kelinci. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci hias dari jenis Angora, Rex dan Fuzzy Lop dengan masing-masing sebanyak 25 ekor yang berasal dari peternakan kelinci rakyat di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan pengamatan langsung ke peternak kelinci. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan variable yang diamati adalah penampilan reproduksi kelinci yang terdiri dari: umur pertama betina kawin, service per conception, lama bunting, litter size, umur sapih dan frekuensi beranak dalam satu tahun. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dalam bentuk rata-rata (mean) dan ukuran tendensi sentral (standard deviasi). Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa umur pertama kawin kelinci betina adalah 6 bulan, jumlah service per conception antara 1-2 kali, lama kebuntingan 30 hari, litter size 5-7 ekor, disapih pada umur 34-36 hari dan frekuensi beranak dalam setahun adalah 3-4 kali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penampilaan reproduksi kelinci di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu masih belum maksimal karena sistem pemeliharaan dan recording masih sederhana. Untuk mendapatkan produksi kelinci yang maksimal, peternak perlu memperbaiki sistem pemeliharaan dan mengetahui secara pasti siklus reproduksinya melalui pencatatan atau recording dengan lebih baik lagi untuk meminimalisir terjadinya inbreeding dan lebih memperpendek jarak beranak dari kelinci agar didapatkan hasil yang lebih baik.