Pengaruh Substitusi Konsentrat Dengan Biji Kangkung (Ipomoea Aquatica Forsk.) Dalam Pakan Ternak Ruminansia Terhadap Produksi Gas, Degradasi Bahan Kering (Dbk) Dan Degradasi Bahan Organik (Dbo) Secara In Vitro

Main Author: Hasanah, Siti Maulidatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168074/1/Siti%20Maulidatul%20Hasanah.pdf
http://repository.ub.ac.id/168074/
Daftar Isi:
  • Penanaman kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) akhir – akhir ini cukup marak di beberapa daerah dengan tujuan utama untuk dipanen bijinya sebagai bahan baku kosmetik ekspor, sebagai benih (yang berkualitas baik) dan pakan ternak serta daunnya sebagai limbah. Saat permintaan biji menurun, panen raya atau kualitas biji kurang memuaskan, maka biji sering digunakan sebagai komoditi pakan ternak bersama – sama dengan daunnya yang dikenal sebagai rendeng kangkung kering. Ketersediaan yang melimpah saat panen dan tidak bersaing dengan manusia menjadikan biji kangkung merupakan limbah pertanian yang potensial untuk digunakan sebagai pakan ternak. Biji kangkung tersebut perlu diolah dengan satu teknologi yaitu penyusunan pakan dengan mencampurkan hijauan dan konsentrat menjadi satu bentuk pakan tunggal yang mempertimbangkan kandungan nutrisi viii yang dibutuhkan ternak, dimana fokus utama biji kangkung sebagai komponen konsentrat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2017 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat dengan biji kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) dalam pakan ternak ruminansia terhadap produksi gas degradasi bahan kering dan degradasi bahan organik secara in vitro serta mendapatkan formulasi ransum terbaik. Materi dalam penelitian ini adalah rumput gajah (Pennnisetum purpureum), konsentrat yang ditambahkan biji kangkung dengan proporsi berbeda, cairan rumen dari sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) betina berfistula, serta seperangkat alat dan bahan kimia untuk pengukuran produksi gas degradasi bahan kering dan degradasi bahan organik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kelompok berdasarkan perbedaan waktu pengambilan cairan rumen. Perlakuan terdiri dari P0 (50% Rumput Gajah + 50% Konsentrat), P1 (50% Rumput Gajah + 45% Konsentrat + 5% Biji Kangkung), P2 (50% Rumput Gajah + 40% Konsentrat + 10% Biji Kangkung), dan P3 (50% Rumput Gajah + 35% Konsentrat + 15% Biji Kangkung) yang disusun secara iso protein dengan kandungan protein kasar 14%. Variabel yang diamati meliputi poduksi gas total, potensi produksi gas, laju fermentasi produksi gas, degradasi bahan kering dan degradasi bahan organik residu produksi secara in vitro. Hasil data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam, apabila ix terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata (P>0,05) dari perlakuan penggunaan biji kangkung terhadap produksi gas total, potensi produksi gas, laju produksi gas, degradasi bahan kering (DBK), dan degradasi bahan organik (DBO) secara in vitro. Kesimpulan penelitian ini adalah P1 memiliki hasil yang terbaik dengan tingkat penggunaan biji kangkung yang optimal sebesar 5% ditinjau dari nilai laju produksi gas tertinggi 0,042 ml/jam ditunjang dengan produksi gas tertinggi sebesar 92,40 ml/500 mg BK.