Korelasi Bobot Badan Dengan Kualitas Semen Pada Sapi Simmental

Main Author: Adiwiguna, Reza Hadim
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168037/
Daftar Isi:
  • Sapi, sebagai ternak ruminansia, merupakan salah satu jenis ternak yang banyak digemari oleh peternak. Sapi lebih banyak dipilih untuk ternak jika dibandingkan dengan kambing, domba, kuda, babi dan hewan ternak lainnya karena menghasilkan sekitar 45-55% kebutuhan daging dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Kebutuhan daging sapi untuk konsumsi penduduk Indonesia semakin meningkat sesuai dengan laju kenaikan jumlah penduduk, akan tetapi pengadaan daging sapi dan susu kurang mencukupi sehingga untuk pengadaannya masih dilakukan impor daging, susu maupun bibit sapi yang berkualitas. Sapi simmental merupakan ternak sapi yang memiliki keunggulan dengan tingkat pertumbuhan dan harga jual yang tinggi. Produksi dan kualitas semen yang dihasilkan dari pejantan unggul mempunyai peranan yang penting dalam Inseminasi Buatan, karena faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB sangat dipengaruhi oleh kualitas semen yang digunakan dari pejantan yang memiliki produksi dan kualitas semen yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 12 Maret sampai dengan 6 April 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara bobot badan dengan kualitas semen segar pada pejantan sapi Simmental. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tentang korelasi antara bobot badan dengan kualitas semen sapi Simmental. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Simmental jantan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. Jumlah sapi sebanyak 40 ekor dengan umur antara 2 – 9 tahun. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan penimbangan terhadap bobot badan sapi dan pemeriksaan kualitas semen dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. Evaluasi semen yang dilakukan pada penelitian ini meliputi volume, motilitas, abnormalitas dan viabilitas pada semen segar. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah bobot badan sebagai variabel terikat (Y) dan volume, motilitas, abnormalitas dan viabilitas sebagai variabel bebas (X). Data penelitian meliputi bobot badan sapi Simmental, volume semen, konsentrasi, abnormalitas dan viabilitas spermatozoa dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi sederhana. Hasil uji statistik koefisien korelasi antara bobot badan dan volume semen sapi Simmental diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,404 dan dinyatakan signifikan (P<0,01). Korelasi bobot badan dengan volume semen memiliki persamaan regresi Y = 1,04 + 0,0058X dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 16,34%. Koefisien korelasi antar bobot badan dan motilitas semen sapi Simmental diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,411 dan dinyatakan tidak berkorelasi karena (P>0,01). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara bobot badan dengan motilitas spermatozoa sapi Simmental. Koefisien korelasi antar bobot badan dan abnormalitas spermatozoa sapi Simmental diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,467 dan dinyatakan signifikan (P<0,01). Korelasi bobot badan dengan abnormalitas semen memiliki persamaan regresi Y = 1,90 + 0,0212X dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 21,83%. Koefisien korelasi antar bobot badan dan viabilitas spermatozoa sapi Simmental diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,085 dan dinyatakan tidak berkorelasi karena (P>0,01). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara bobot badan dengan viabilitas spermatozoa sapi Simmental. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang korelasi antar bobot badan dengan kualitas semen sapi Simmental dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara bobot badan terhadap volume dan abnormalitas spermatozoa sapi Simmental. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu pejantan dengan bobot badan tinggi memiliki kualitas semen yang lebih baik dibandingkan dengan bobot badan rendah, sebaiknya memilih pejantan dengan bobot badan tinggi.