Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Ekspresi IL-6 dan Ketebalan Epidermis Pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Luka Insisi Dengan Infeksi Methicillin-Resistance Staphylococcus aureus (MRSA)

Main Author: Al-Kindy, Desrizal Wildan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168006/
Daftar Isi:
  • Luka insisi adalah luka terbuka dengan robekan linier pada kulit yang disebabkan sayatan benda tajam. Salah satu penyebab luka tidak cepat sembuh adalah infeksi, dimana kasus infeksi yang banyak terjadi disebabkan oleh Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Daun sirih hijau (Piper betle L.) diketahui memiliki zat aktif flavonoid dan fenol yang digunakan sebagai antiinflamasi dan antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi salep ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap penurunan ekspresi Interleukin 6 (IL-6) dan ketebalan epidermis pada tikus (Rattus norvegicus) model luka insisi yang diinfeksi MRSA. Penelitian ini dilakukan pada tikus jantan galur Wistar. Sampel diacak dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, 2, dan 3 dilakukan luka insisi dan diinfeksi MRSA dengan konsentrasi 105 CFU/mL sebanyak 30 μL dan diberi terapi salep ekstrak daun sirih hijau secara topikal dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% selama 7 hari. Pengamatan IL-6 menggunakan metode IHK, sedangkan ketebalan epidermis memakai microruller dengan software ImageJ®. Analisis data dilakukan menggunakan uji one way ANOVA dan dilanjutkan Tukey. Hasil penelitian menunjukkan terapi salep ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 5% merupakan terapi efektif dalam menurunkan ekspresi IL-6 dan meningkatkan ketebalan epidermis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah salep ekstrak daun sirih hijau dapat digunakan sebagai alternatif terapi luka infeksi MRSA.