Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Akar Pletekan (Ruellia tuberosa) Terhadap Kadar Insulin dan Gambaran Histopatologi Pankreas Pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus Tipe 1 dengan Induksi Streptozotocin
Main Author: | Ulfagiarli, Dhiya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168005/ |
Daftar Isi:
- Diabetes Mellitus (DM) tipe I adalah penyakit gangguan metabolisme yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin dengan karakteristik hiperglikemia dan perubahan struktur histopatologi sel β pankreas. Selama ini pengobatan DM dilakukan dengan penginjeksian insulin dan pemberian obat oral anti diabetes (OAD) yang dapat menimbulkan efek samping. Akar pletekan (Ruellia tuberosa) mengandung senyawa flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat membantu memperbaiki sel β pankreas sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi ekstrak etanol akar pletekan terhadap kadar insulin dan gambaran histopatologi pankreas pada tikus putih dengan induksi MLD-STZ secara intraperitoneal selama 5 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu K- (Kontrol negatif berupa tikus sehat tanpa induksi STZ), K+ (Kontrol positif berupa tikus yang terkena DM tanpa pemberian terapi), dan kelompok terapi P1, P2, P3 adalah kelompok DM dengan terapi dosis 250 mg/kg BB, 375 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB. Gambaran histopatologi diamati dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin dan dianalisa secara deskriptif, sedangkan kadar insulin dianalisis dengan metode ELISA menggunakan one-way ANOVA dilanjutkan dengan Uji Tukey (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak etanol akar pletekan dapat memperbaiki struktur pulau Langerhans serta dapat menaikkan kadar insulin. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak etanol akar pletekan dapat memperbaiki gambaran histopatologi pankreas dan menaikkan kadar insulin secara signifikan (p<0,05) pada tikus yang diinduksi MLD-STZ dengan dosis terbaik pada terapi sebesar 250mg/kgBB.