Pengaruh Pemberian Ekstrak Dunaliella sp. Terhadap Kadar TNF-α Hepar Tikus Wistar Model Sindrom Metabolik
Main Author: | Mukti, Nabilah Hanifah. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167998/1/Nabilah%20Hanifah%20Mukti.pdf http://repository.ub.ac.id/167998/ |
Daftar Isi:
- Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) berkaitan erat dengan sindrom metabolik yang ditandai dengan adanya akumulasi lemak di hepar dan kemudian memicu respon inflamasi, stress oksidatif dan fibrosis lanjut. Hingga saat ini beluma ada terapi yang efetif untuk NAFLD. Terapi hanya sebatas menangani dislipidemia dengan menggunakan obat gologan statin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak mikroalga Dunaliella sp. yang mengandung senyawa antioksidan terhadap kadar sitokin proinflamasi yang terlibat dalam patogenesis NAFLD yaitu Tumor Necrosis Factor Alfa (TNF-α) di hepar. Penelitian ini menggunakan randomized post test only controlled group design untuk mengetahui pengaruh ekstrak Dunaliella sp. terhadap kadar TNF-α hepar. Tikus wistar sebanyak 30 ekor dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu; kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif yang diinduksi sindrom metabolik dengan diet tinggi lemak dan minum fruktosa selama 8 minggu (MetS); kelompok MetS + ekstrak Dunaliella sp. 500 mg/kgBB; MetS + ekstrak Dunaliella sp. 1000 mg/kgBB; MetS + ekstrak 1500 mg/kgBB yang diberikan pada minggu ke-5; Mets + simvastatin 4mg/kgBB. Organ hepar diambil kemudian kadar TNF-α hepar diukur dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi sindrom metabolik meningkatkan inflamasi di hepar dengan tingginya kadar TNF-α secara signifikan (p<0.05) dibandingkan kontrol negatif dan ekstrak Dunaliella sp. dapat menurunkan kadar TNF-α hepar secara signifikan dibandingkan dengan kontrol positif (p<0.05), khususnya pada dosis 500 mg/kgBB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak Dunaliella sp. menurunkan kadar TNF-α hepar tikus wistar sindrom metabolik sebagai agen pencetus inflamasi.