Pengaruh Salep Kolagen Hidrolisat Ikan Terhadap Ekspresi Transforming Growth Factor Beta 1 (TGF-β1) dan Histopatologi Kulit sebagai Terapi Luka Bakar Derajat IIB pada Tikus (Rattus norvegicus)
Main Author: | Manggiasih, Ajeng Gradianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167985/ |
Daftar Isi:
- Luka bakar derajat IIB dapat menyebabkan masalah dermatologis dan berpotensi menimbulkan komplikasi seperti syok, sepsis, dan anemia. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kolagen hidrolisat ikan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pengobatan untuk luka bakar. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi pemberian salep kolagen hidrolisat ikan terhadap ekspresi TGF-β1 dan perbaikan histopatologi kulit pada tikus model luka bakar derajat IIB. Tikus (Rattus norvegicus) model luka bakar derajat IIB sejumlah 24 ekor dengan empat perlakuan berupa terapi salep silver sulfadiazine (P0), terapi salep kolagen hidrolisat 5% (P1), terapi salep kolagen hidrolisat 7,5% (P2), terapi salep kolagen hidrolisat 10% (P3). Terapi diberikan dua kali sehari selama 10 hari. Pengamatan ekspresi TGF-β1 menggunakan metode imunohistokimia (IHK) dengan menghitung area jaringan yang terekspresi dengan warna kecoklatan dan histopatologi kulit dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin. Data ekspresi TGF-β1 dianalisis dengan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey α=0,05 dan histopatologi kulit secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan salep kolagen hidrolisat ikan 10% sebagai terapi luka bakar derajat IIB berbeda nyata (P<0.05) dengan cara meningkatkan ekspresi TGF-β1 serta mampu memperbaiki histopatologi kulit berdasarkan reepitelisasi, pembentukan folikel rambut, kelenjar sebasea, dan jaringan ikat. Kesimpulan dari penelitian ini ialah penggunaan salep kolagen hidrolisat ikan 10% dapat digunakan untuk terapi topikal luka bakar derajat IIB.