Pengaruh Pemberian Ekstrak Akuos Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Degranulasi Sel Mast Otak pada Tikus Wistar yang Diberi Stres Audiogenik Subakut
Main Author: | Junanto, Yoris. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167984/1/Yoris%20Junanto.pdf http://repository.ub.ac.id/167984/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Stres diketahui berperan dalam proses terjadinya beberapa kondisi patologis dalam tubuh manusia, seperti gangguan tidur, migraine dan kondisi lainnya dimana mekanismenya berkaitan dengan proses pengeluaran mediator inflamasi oleh sel mast otak yang mengalami degranulasi. Quercetin diketahui dapat mencegah degranulasi sel mast perifer. Quercetin juga diketahui dapat menembus sawar darah otak. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) memiliki kandungan quercetin yang tinggi yaitu sekitar 0,21- 0,75g/100g daging buahnya. Disamping itu ekstrak akuos buah mengkudu juga diketahui memiliki efek sedatif hipnotik namun belum diketahui bagaimana mekanismenya. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi efek dari pemberian ekstrak akuos mengkudu intraperitoneal terhadap degranulasi sel mast otak tikus yang mengalami paparan stres audiogenik subakut berupa white noise berdurasi 4 jam per hari selama 14 hari. Metode penelitian: True experimental dengan randomized control group design secara in vivo menggunakan 30 ekor tikus strain wistar jantan dengan usia 4 bulan yang dibagi kedalam lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan 1 (antihistamin I.P.), kelompok perlakuan 2 (Quercetin dihidrat I.P.) dan kelompok perlakuan 3 (Ekstrak akuos mengkudu I.P.). 6 tikus digunakan pada setiap kelompok perlakuan. Sel mast otak diidentifikasi dengan menggunakan pewarnaan toluidine blue pada regio talamus dan dihitung persentase degranulasinya. Hasil persentase dianalisis menggunakan metode Kruskal Wallis dan Uji lanjut Mann-Whitney. Hasil: Pada kelompok perlakuan injeksi intraperitoneal ekstrak akuos mengkudu didapatkan penurunan sebanding dengan kelompok perlakuan injeksi intraperitoneal Quercetin dihidrat pada persentase degranulasi sel mast yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol (kelompok yang mendapat paparan stres namun tidak mendapat injeksi perlakuan) dan kelompok perlakuan injeksi intraperitoneal antihistamin (p<0.05). Kesimpulan: Injeksi intraperitoneal ekstrak akuos mengkudu dapat menurunkan degranulasi sel mast otak.