Hubungan Antara Durasi Psikosis Tanpa Terapi Dengan Gejala Positif Menggunakan Instrumen Modifikasi SAPS Pada Pasien Skizofrenia Di RS. Dr. Saiful Anwar Malang
Main Author: | Nabilah, Qonita Widia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167979/1/Qonita%20Widia%20Nabilah.pdf http://repository.ub.ac.id/167979/ |
Daftar Isi:
- Skizofrenia merupakan penyakit yang banyak terjadi di masyarakat. Di-Indonesia,-menurut-Riskesdas (2017)-sebanyak-1-juta-orang-atausekitar-0,46%-dari-total-penduduk-Indonesia-menderita-skizofrenia. Munculnya fenomena Duration-of Untreated Psychosis (DUP) atau durasi psikosis tanpa terapi dalam masyarakat turut memperburuk perjalanan penyakit dari pasien skizofrenia. Salah satu manifestasi klinis utama yang terlihat pada pasien skizofrenia adalah gejala positif. Keadaan ini ditandai dengan munculnya waham, halusinasi, perilaku aneh dan formal positif terjadi gangguan. Scale for the Assestment of Positive Symptomps (SAPS) hadir sebagai sebuah instrumen yang mudah dan efektif dalam mengukur gejala positif secara kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara durasi psikosis tanpa terapi dengan gejala positif menggunakan SAPS, khususnya pada pasien skizofrenia di RS. Dr. Saiful Anwar Malang. Metode penelitian menggunakan observasionalanalitik-dengan-pendekatan-cross-sectional. Seleksi subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Lalu dilakukan anamnesis dan pemeriksaan psikiatri yang sesuai untuk menilai gejala positif menggunakan instrumen SAPS. Analisis korelasi menggunakan spearman untuk mengetahui hubungan variabel durasi psikosis tanpa terapi dan gejala positif yang dinilai menggunakan SAPS (p< 0,05). Hasilnya membuktikan terdapat hubungan yang tidak signifikan-antara variabel durasi psikosis tanpa terapi dan variabel fungsi kognitif yang dinilai menggunakan SAPS dengan tingkat korelasi yang lemah (koefisien korelasi 0,268). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin lama durasi psikosis tanpa terapi maka belum tentu semakin menurun gejala positif pasien secara umum yang dalam hal ini dinilai menggunakan SAPS.