Minyak Biji Kelor (Moringa olifera) Untuk Penyembuhan Luka Insisi PadaTikus Putih (Rattus norvegicus) berdasarkan Ekspresi Interleukin 4 (IL-4) dan Histopatologi Epidermis

Main Author: Amria, Mitraturrahmah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167972/
Daftar Isi:
  • Luka insisi adalah salah satu luka terbuka dimana terjadi rusaknya struktur kulit dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses eskternal oleh instrument tajam dan menyebabkan perdarahan. Minyak biji kelor (Moringa olifera) mengandung flavanoid, vitamin C, vitamin B, dan tokoferol yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak biji kelor (Moringa olifera) terhadap Interleukin 4 (IL-4) dan histopatologi epidermis pada area luka. Penelitian menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan 150-250 gram berumur 8-12 minggu yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu kelompok kontrol negatif (KN) tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif (KP) diinsisi tanpa diberi terapi, kelompok P1 diinsisi dan diterapi minyak biji kelor 50%, P2 diinsisi dan diterapi minyak biji kelor 75%, P3 diinsisi dan diterapi menggunakan minyak biji kelor 100%. Terapi diberikan dua kali sehari secara topikal sebanyak 50 μL selama 7 hari. Parameter yang diukur adalah Interleukin 4 (IL-4) menggunakan IHK (imunohistokimia) secara kuantitatif, analisa statistik ONE-WAY ANOVA dengan uji lanjutan Tukey α= 0,05 dan histopatologi epidermis menggunakan pewarnaan HE (Hematoxyline eosin), analisa secara deskriptifhasil ekspresi IL-4 pada P2 (12,62±1,25%) menunjukkan penurunan secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kelompok lain dan menunjukkan perbaikan epidermis. Kesimpulan dari penelitian ini minyak biji kelor 75% dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyembuhan luka insisi