Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Archidendron pouciflorum) Terhadap Ekspresi TGF- β (Transforming Growth Factor-Beta) dan Jumlah Sel Fibroblas Sebagai Terapi Luka Insisi pada Tikus (Rattus norvegicus
Main Author: | Laksono, Riandini Hastanti Firsta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167868/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi terjadi karena teririsnya jaringan oleh benda tajam hingga mencapai kedalaman tertentu yang dapat diperoleh karena kecelakaan ataupun akibat prosedur pembedahan. Luka dapat ditangani dengan berbagai macam obat herbal yang mengandung agen antiinflamasi, contohnya adalah jengkol. Flavonoid yang terdapat pada kulit buah jengkol diketahui mempunyai aktivitas antiinflamasi karena dapat menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam terjadinya inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian salep ekstrak kulit buah jengkol terhadap peningkatan ekspresi TGF-β dan jumlah sel fibroblas pada luka insisi pada tikus (Rattus norvegicus). Sebanyak 20 ekor tikus galur wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif yang diinsisi + Normal saline, kelompok terapi P1, P2 dan P3 yang diinsisi dan diterapi dengan salep ekstrak kulit buah jengkol 5%, 10% dan 15% dengan masing-masing perlakuan diberi terapi selama 10 hari. Ekspresi TGF-β dan jumlah sel fibroblas diukur secara kuantitatif dan dianalisis dengan One Way ANOVA dan uji lanjutan berupa Uji Tukey (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah jengkol secara signifikan (p<0,05) dapat meningkatkan ekspresi TGF-β dengan rata-rata dan jumlah fibroblas dengan rata-rata pada dosis pemberian efektif 10%. Kesimpulan penelitian ini ekstrak kulit buah jengkol dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada luka insisi.