Hubungan Antara Pemeriksaan Semmes-Weinstein Monofilament-Test Dengan Kadar P-75 Neurotropin Sebagai Biomarker Kerusakan Saraf Pada Lepra Tipe Multibasiler Dan Pausibasiler
Main Author: | Panjarwanto, Dwi Andhika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167817/1/Dwi%20Andhika%20Panjarwanto.pdf http://repository.ub.ac.id/167817/ |
Daftar Isi:
- Lepra adalah penyakit menular kronis disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyebabkan kerusakan saraf tepi terutama sel Schwann. Pengobatan berguna hanya untuk membunuh bakteri, namun tidak memperbaiki kerusakan saraf, sehingga deteksi awal kerusakan saraf diperlukan. Kami memeriksa P-75 Neurotropin sebagai indikator awal kerusakan saraf tepi pada lepra dan pemeriksaan Semmes-Weinstein Monofilament-Test sebagai pembandingnya. Kami memeriksa 33 pasien di RSK Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi korelasi Spearman. P-75 Neurotropin sebagai variabel independent di periksa dengan menggunakan ELISA sedangkan pemeriksaan Semmes-Weinstein Monofilament-Test sebagai pengukur kecacatan pasien digunakan sebagai variabel dependent. Berdasarkan hasil uji korelasi antara P75 PB dengan skor SMW tangan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.920 dengan p=0.000 (p<0.05) dan SMW kaki sebesar 0,967 dengan p=0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara P75 PB dengan skor Semmes-Weinstein Monofilament-Test, dimana terdapat kecenderungan yang sangat kuat. Serta, berdasarkan hasil uji korelasi antara P75 MB dengan skor SMW tangan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.759 dengan p=0.000 (p<0.05) dan SMW kaki sebesar 0,755 dengan p=0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara P75 PB dengan skor Semmes-Weinstein MonofilamentTest, dimana terdapat kecenderungan yang kuat. Lepra adalah penyakit menular kronis yang menyebabkan kerusakan saraf tepi terlebih sel Schwann. Deteksi awal pada kerusakan saraf tepi akan diperlukan. Pemeriksaan P-75 Neurotropin mungkin akan berguna sebagai indikator deteksi awal kerusakan saraf tepi yang berkorelasi dengan pemeriksaan Semmes-Weinstein Monofilament-Test.