Pengaruh Nikotin Terhadap Kadar Serum Kalsitonin Pada Tikus Betina Model Osteoporosis

Main Author: Juwono, Muthi’ah Adira
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167812/
Daftar Isi:
  • Osteoporosis terjadi karena adanya perubahan komposisi mineral tulang sehingga densitas masa tulang mengalami pengurangan dan menjadi rapuh sehingga berisiko terjadi patah tulang. Osteoporosis merupakan penyakit degeneratif yang paling sering menyerang wanita yang telah mengalami menopause, karena pada wanita menopause terjadi penurunan dari kadar estrogen. Penurunan kadar estrogen akan memacu aktivitas remodeling tulang yang tidak seimbang karena osteoblas tidak dapat mengimbangi kerja osteoklas. Pada penelitian sebelumnya, diketahui bahwa nikotin dapat meningkatkan aktivitas osteoblas in vitro, sehingga nikotin berpotensi sebagai terapi alternatif pada osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nikotin terhadap serum kalsitonin pada tikus model osteoporosis. Penelitian ini menggunakan tikus model osteoporosis dengan cara ovariektomi yang diberi nikotin dengan dosis 0.25 mg/KgBB, 0.5 mg/KgBB dan 0.75 mg/KgBB selama tujuh minggu pasca ovariektomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar kalsitonin pada perlakuan dosis (ANOVA, p=0.000), namun tidak ada hubungan antara dosis dan kadar kalsitonin (Spearman p=0.083, r=-0.353). Namun demikian, secara deskriptif terlihat kadar kalsitonin menurun seiring meningkatnya pemberian dosis, hasil yang tidak signifikan ini kemungkinan disebabkan karena prosedur ovariektomi sangat invasif sehingga tikus rawan terkena infeksi dan banyak tikus yang mati paska pembedahan. Kesimpulan penelitian ini bahwa pemberian nikotin cenderung meningkatkan kadar serum kalsitonin, yang dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata kalsitonin seiring meningkatnya dosis pemberian.