Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Tempuyung (Sonchus Arvensis) Terhadap Jumlah Makrofag Pada Penyembuhan Luka Pasca Pencabutan Gigi Tikus Putih (Rattus Norvegicus)

Main Author: Vidinillah, Hilma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167733/1/Hilma%20Vidinillah%20%284%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/167733/
Daftar Isi:
  • Pencabutan gigi menimbulkan terjadinya luka yang akan sembuh melalui proses pembentukan jaringan baru seperti reepitelisasi, fibroplasia, serta angiogenesis. Salah satu sel penting untuk menstimulasi proses tersebut adalah makrofag yang berfungsi menghasilkan berbagai growth factor. Daun tempuyung mengandung beberapa senyawa fitokimia, salah satunya flavonoid yang dapat meningkatkan proliferasi makrofag yang bermigrasi pada area luka sehingga mempercepat penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis) terhadap jumlah makrofag pada penyembuhan luka pasca pencabutan gigi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini dilakukan secara in vivo. Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi ekstrak daun tempuyung (K3, K5, K7) dan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ekstrak daun tempuyung secara per oral (P3, P5, P7). Setelah dilakukan dekaputasi tikus putih, dibuat sediaan histologis dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin kemudian dilakukan penghitungan jumlah makrofag dibawah mikroskop digital dengan perbesaran 40x. Berdasarkan uji T-tidak berpasangan didapatkan hasil yang signifikan antara kelompok kontrol dengan perlakuan. Uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan antara lama pemberian ekstrak daun tempuyung dengan jumlah makrofag. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis) memiliki pengaruh terhadap jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi pada tikus putih (Rattus norvegicus).