Optimasi Formula Nanoemulsi Hidroklorotiazid Menggunakan Metode Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS)
Main Author: | Islamiyah, Lia Faridatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167679/ |
Daftar Isi:
- SNEDDS merupakan campuran isotropik yang terdiri dari fase minyak, surfaktan, dan kosurfaktan yang memiliki kemampuan untuk membentuk nanoemulsi o/w dengan adanya agitasi ringan. SNEDDS merupakan nanoemulsi yang terbentuk secara spontan. Hidroklorotiazid (HCTZ) memiliki kelarutan dan permeabilitas rendah. Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System, HCTZ termasuk dalam golongan IV. Sistem nanoemulsi dapat meningkatkan kelarutan dan permeabilitas HCTZ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh nanoemulsi HCTZ yang optimal menggunakan metode Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Pada penelitian digunakan perbandingan surfaktan:kosurfaktan (Smix)=3:1 dengan Croduret 50SS (98,98%)–Span 80 (1,02%) sebagai surfaktan campuran dan Propilen Glikol sebagai kosurfaktan. Castor oil digunakan sebagai fase minyak. Penelitian terdiri dari beberapa kajian, termasuk optimasi formula, karakterisasi (Evaluasi organoleptik, tipe nanoemulsi, persen transmitan, pH, ukuran partikel, dan indeks polidispersitas) dan uji stabilitas heating cooling, sentrifugasi, dan on going sediaan nanoemulsi HCTZ. Formula paling optimal adalah formula dengan fase minyak Castor Oil, surfaktan Croduret 50SS-Span 80, dan kosurfaktan Propilen Glikol dengan perbandingan fase minyak:Smix:fase air = 1:9:23,35. Hasil karakterisasi menunjukkan sediaan jernih, transparan, cair, ukuran droplet 53,997±0,238 nm, indeks polidispersitas 0,608±0,0036, pH 6,63±0,0078, persen transmitan 97,87±0,1118 %, loading dose capacity 500 mg, dan persen recovery HCTZ 85,93±0,236 %. Hasil uji stabilitas selama 30 hari pada 27,4oC-29,7oC/RH 56%-70% dan heating cooling menunjukkan sediaan masih stabil. Hasil uji stabilitas sentrifugasi menunjukkan tidak terjadi pemisahan fase maupun pengendapan.