Hubungan Pemeriksaan Who Disability Grading Dengan Kadar P75ntr Sebagai Marker Kerusakan Saraf Pada Lepra Tipe Multibasiler Dan Tipe Pausibasiler

Main Author: Rusti, Hafidh Fahreza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167674/1/Hafidh%20Fahreza%20Rusti.pdf
http://repository.ub.ac.id/167674/
Daftar Isi:
  • Lepra merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, terutama sel Schwann. Pengobatan lepra hanya berguna untuk eradikasi bakteri, namun tidak dapat memulihkan atau mencegah kerusakan saraf sehingga deteksi dini kerusakan saraf untuk melihat keberadaan bakteri menjadi penting. Kami memeriksa kadar P75NTR sebagai deteksi awal dari kerusakan saraf tepi pada lepra denga skor WHO Disabilty Grading sebagai pembanding. Kami memeriksa pasien di Rumah Sakit Kusata Kediri. Studi Eksperimental ini memakai Uji korelasi spearman. ELISA digunakan untuk mengukur kadar P75NTR sebagai variable independen. Variabel dependen diukur berdasarkan skor pada WHO Disability Grading. Uji korelasi antara P75NTR dengan WHO Disability Grading menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.958 yang berarti terdapat korelasi yang sangat kuat karena mendekati angka 1 dengan p= 0.000 (p<0.05) yang menunjukkan signifikansi yang kuat pada Lepra tipe multibasiler. Sedangkan pada pasien Lepra tipe pausibasiler didapati nilai koefisien korelasi 0.977 yang berarti terapat korelasi yang sangat kuat dengan nilai signifikansi p= 0.000 (p<0.05). Lepra merupakan penyakit menular kronis yang menyebabkan kerusakan saraf perifer terutama sel Schwann. Deteksi dini kerusakan saraf sangat dibutuhkan. Pemeriksaan kadar P75NTR dapat digunakan sebagai deteksi awal kerusakan saraf tepi berkolerasi dengan WHO Disability Grading.