Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Bryophyllum Pinnatum) Terhadap Perbaikan Jaringan Pada Ginjal Mencit Balb/C Model Lupus Induksi Pristane

Main Author: Syafitri, Febrinda Esti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167647/1/Febrinda%20Esti%20Syafitri.pdf
http://repository.ub.ac.id/167647/
Daftar Isi:
  • Lupus adalah penyakit autoimun yang merusak multisistem secara kronis, sehingga sering menimbulkan komplikasi pada ginjal disebut Lupus Nefritis (LN). Lupus nefritis terjadi pada 60% pasien lupus dan tetap menjadi penyebab utama morbiditas pada pasien lupus di seluruh dunia 5 tahun terakhir, tergantung respon terhadap pengobatan awal. Pengobatan LN paling efektif saat ini adalah Mikofenolat Mofetil (MMF) dan Inhibitor Kalsineurin, tunggal maupun kombinasi. Semakin tinggi derajat penyakit, semakin besar risiko terjadinya kegagalan terapi, sehingga dibutuhkan terapi agen biologis. Tetapi, agen biologis di Indonesia masih sulit diterapkan karena harga yang mahal. Terapi biosimilar dengan ekstrak etanol daun cocor bebek (Bryophyllum pinnatum) diduga akan menyerupai target terapi agen biologis, yaitu menurunkan aktivitas autoantibodi pada ginjal. Penelitian memiliki tujuan untuk dapat membuktikan efek pemberian ekstrak etanol daun B. pinnatum terhadap perbaikan jaringan ginjal mencit Balb/c model lupus induksi pristane. Desain penelitian eksperimental di laboratorium menggunakan rancangan post test only controlled group design secara in vivo. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1 (10,5 mg/kgBB/hari), perlakuan 2 (21 mg/kgBB/hari), perlakuan 3 (42 mg/kgBB/hari). Pada awal penelitian, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan diinjeksi pristane sesuai ketentuan. Pada bulan ke-4 setelah injeksi pristane, dilakukan pemberian ekstrak etanol daun B. pinnatum secara oral selama 3 bulan perlakuan. Selanjutnya dilakukan pembedahan untuk mengambil organ ginjal. Kemudian dibuat slide dengan pengecatan hematoxylin and eosin (H&E) untuk diamati secara morfometrik dengan mengukur diameter glomerulus. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara diameter glomerulus pada mencit kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan (ANOVA p-0,000).