Hubungan Karakteristik Penderita Tuberkulosis dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Kota Malang
Main Author: | Suprianu, Werru Andi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167610/ |
Daftar Isi:
- Kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis (TB) merupakan kunci utama dalam mencapai kesembuhan yang optimal. Kepatuhan ini dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik penderita (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,penghasilan dan pengetahuan) dengan kepatuhan minum Obat Anti tuberkulosis (OAT) di puskesmas kota Malang. Penelitian ini berupa penelitian cross sectional dengan menggunakan sampel sebanyak 62 orang dengan teknik purposive sampling di tiga puskemas kota malang yaitu Puskesmas Dinoyo, Janti dan Kedung Kandang dan didapatkan bahwa 22,6% penderita TB berada pada tahap tumbuh kembang dewasa awal, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki 54,8%, pendidikan terakhir mayoritas SMA 23%, sebagian besar bekerja 54,8%, berpenghasilan rendah 83%, tingkat pengetahuan baik 38%, tingkat kepatuhan minum OAT 50% penderitan TB sudah memiliki kepatuhan tinggi. Analisis statistik dengan menggunakan spearman rank dan mann whitney didapatkan hasil tidak ada hubungan antara umur (p=0,584), jenis kelamin (p=0,234), pendidikan (p=0,264), pekerjaan (p=0,459), penghasilan (p=0,821) dengan kepatuhan minum obat sedangkan pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan minum OAT dengan p-value 0,008, semakin tinggi pengetahuan penderita Tb semakin tinggi kepatuhan dalam minum OAT. Untuk meningkatkan kepatuhan minum obat penderita TB perlu pendidikan kesehatan secara berkelanjutan ketika mulai pengobatan dan saat kunjungan ulang pengambilan obat/kontrol