Hubungan antara Tingkat pengetahuan Perawat tentang Bencana dengan Kesiapsiagaan Perawat dalam menghadapi Bencana di Rumah Sakit Baptis Kota Batu

Main Author: Hartanti, Rosa Septy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167609/
Daftar Isi:
  • Bencana adalah kejadian destruktif dengan ketimpangan antara jumlah korban dengan kemampuan penolong, bersifat mendadak atau tidak terencana atau perlahan tapi berlanjut, yang berdampak pada pola kehidupan normal atau ekosistem dan diperlukan tindakan darurat dan luar biasa menolong dan menyelamatkan korban dan lingkungannya. Bencana dapat terjadi secara alami atau bisa terjadi karena manusia. Frekuensi bencana yang tinggi menantang setiap negara untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk mengurangi dampak bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Indonesia telah terancam bencana setiap tahun. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk perilaku. Dimana seoarang perawat mengerti tentang bencana diharapkan kesiapsiagaan perawa terhadap bencana juga lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang bencana dengan Kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana di Rumah Sakit Baptis Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode Analitik observasional dengan pendekatan Cross sectional. Sampel ditentukan dengan total sampling didapatkan jumlah responden 88 orang. Hasil identifikasi penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perawat tentang bencana sebagian besar baik (44,32%), Kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana sebagian besar cukup (65,91%). Hasil analisis statistik spearman didapatkan nilai koefisien korelasi 0,282 dengan p-value 0,008 (p-value > 0,05) hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat tentang bencana dengan kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana di Rumah Sakit baptis Kota Batu. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar dalam melaksanakan program pelayanan Rumah sakit lebih menekankan pada kegiatan simulasi, penyuluhan atau pelatihan, sehingga perawat lebih sadar dan mau menerima program yang diberikan khususnya tentang program pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.