Efek Sitotoksik Kombinasi Doxorubicin Dan Ekstrak Etanol Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra (L.)) Terhadap Sel MCF-7

Main Author: Permatasari, Nur Amalia.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167606/1/Nur%20Amalia%20Permatasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/167606/
Daftar Isi:
  • Kanker payudara merupakan kasus kanker tersering nomer satu pada perempuan diantara 10 kanker lainnya menurut data Badan Registrasi Kanker tahun 2012. Doxorubicin adalah agen kemoterapi yang sering digunakan dalam pengobatan kanker payudara tetapi mengalami resistensi pada sel MCF-7. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi Doxorubicin dan ekstrak etanol daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandara (L).) terhadap efek sitotoksik sel MCF-7. Uji sitotoksik dilakukan dengan MTT (3- (4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide) dengan pemberian kombinasi Doxorubicin dan ekstrak etanol daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra (L.)) sebesar 12,5 μg/ml, 25 μg/ml dan 50 μg/ml. Sempel di inkubasi selama 24 jam, kemudian dilanjutkan dengan Elisa. Persentase kematian sel menunjukkan kontrol negatif sebesar 1%, kontrol positif sebesar 8%, perlakuan 1 sebesar 12%, perlakuan 2 sebesar 27%, perlakuan 3 sebesar 93% dan ekstrak etanol daun benalu mangga sebesar 37%. Data persentase kematian sel dihitung menggunakan IC50 untuk mengetahui ukuran efektivitas penghambatan sebesar 50% terhadap perlakuan. Data dari uji sitotoksik kombinasi Doxorubicin dan etanol daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra (L.)) diperiksa menggunakan metode uji Kruskal Willis dan didapatkan data memiliki nilai signifikan (p < 0,05). Kesempulan dari penelitian ini adalah kombinasi Doxorubicin dan ekstrak etanol daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra (L.)) pada 20 μg/mL memiliki efek sitotoksik tertinggi dari semua perlakuan terhadap sel MCF-7 dan didapatkan nilai IC50 sebesar 29,563 μg/m