Hubungan Antara Gambaran Citra Tubuh dengan Tingkat Harga Diri pada Pasien Stroke di Rumah Sakit Dr. Soepraoen Malang
Main Author: | Mutoharoh, Lailatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167558/1/Lailatul%20Mutoharoh%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167558/ |
Daftar Isi:
- Stroke merupakan gangguan sistem saraf secara fokal maupun global yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah pada otak karena perdarahan atau sumbatan. Hal ini dapat menimbulkan tanda dan gejala sesuai dengan bagian otak yang terkena dapat sembuh sempurna atau sembuh dengan cacat atau mengalami kematian. Tanda dan gejala tersebut berhubungan dengan penilaian terhadap gambaran citra tubuh yang berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Pada pasien stroke penilaian gambaran citra tubuh sangat berkaitan dengan harga diri yang berupa berupa harga diri tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gambaran citra tubuh dengan tingkat harga diri pada pasien stroke di rumah sakit dr. Soepraoen Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik consecutive sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan jumlah sampel 70 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuisioner Rosenberg self esteem scale dan Multidimensional body self relations questionnaire (MBSRQ) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 60 responden (85,7%) yang memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh dan 10 responden (14,3%) responden yang memiliki kepuasan terhadap citra tubuh. Sedangkan hasil analisis data tingkat harga diri menunjukkan bahwa terdapat 33 responden (47,1%) yang memiliki harga diri rendah, 27 responden (38,6%) yang memiliki harga diri sedang dan 10 responden (14,3%) responden yang memiliki harga diri tinggi. Analisis data statistik bivariat dengan menggunakan uji rank spearmant correlation menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p-value) yaitu sebesar 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0.05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.703 dan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Kekuatan korelasi termasuk dalam kategori kuat. Arah korelasi positif menunjukkan bahwa adanya peningkatan atau semakin puas individu terhadap gambaran citra tubuh menyebabkan tingkat harga diri semakin tinggi. Sehingga penting untuk mempertahankan kepuasan individu terhadap gambaran citra tubuh dan tingkat harga diri individu menjadi lebih tinggi.