Hubungan Antara Faktor-Faktor Non Pasien Terhadap Keterlambatan Pra Rumah Sakit Dari Keputusan Sampai Tiba Di RSUD Dr Saiful Anwar Malang Pada Pasien Infark Miokard Akut
Main Author: | Pratiwi, Arista Tia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167552/1/Arista%20Tia%20Pratiwi%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167552/ |
Daftar Isi:
- Kecepatan dan keakuratan penanganan infark miokard akut (IMA) penting dalam menurunkan angka kematian akibat IMA. Keterlambatan Pra rumah sakit dipengaruhi oleh faktor pasien dan faktor non pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor-faktor non pasien terhadap keterlambatan pra rumah sakit dari keputusan sampai tiba di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada pasien infark miokard akut. Pada penelitian ini diperoleh 88 responden dengan diagnosis IMA yang diambil secara konsekutif. Pasien yang datang >2 jam setelah pengambilan keputusan sampai tiba di RSSA dikategorikan sebagai sangat terlambat, sedangkan ≤2 jam dikategorikan sebagai terlambat. Pasien atau keluarga yang tidak ingat waktu terkait gejala awitan, waktu mengambil keputusan, waktu sampai, dan rujukan kontak medis pertama dikeluarkan dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik sosiodemografi, riwayat klinis, faktor biaya, transportasi, dan tindakan EKG tidak berhubungan signifikan dengan keterlambatan pasien sampai tiba di rumah sakit (p>0.05). Sedangkan pada area residental, pemilihan fasilitas kesehatan primer sebagai kontak medis pertama, dan pertama kali mengalami serangan berhubungan signifikan dengan keterlambatan pasien sampai tiba di rumah sakit (p<0.05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang sangat terlambat tiba di RSSA adalah pasien yang menuju fasilitas kesehatan primer sebagai kontak medis pertama, bertempat tinggal di luar kota Malang, dan pertama kali mengalami serangan gejala nyeri dada.