Perbedaan Kadar Hb dan Siklus Menstruasi Wanita Perokok Konvensional dan Wanita Perokok Elektronik (E-cigarette) Usia 20-35 Tahun di Kota Malang

Main Author: Putri, Rindang Atikah Kusuma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167533/1/Rindang%20Atikah%20Kusuma%20Putri%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/167533/
Daftar Isi:
  • Merokok merupakan kegiatan yang telah lama digemari dikalangan masyarakat dimana konsumsinya harus segera dikurangi dikarenakan adanya dampak negatif yang ditimbulkan. Berdasarkan Food Drug Administration (FDA) tahun 2014 dan DepKes RI tahun 2013, terjadi peningkatan prevalensi pengguna rokok dibandingkan tahun sebelumnya. Adanya rokok elektronik menjadi salah satu inovasi untuk menghentikan konsumsi rokok konvensional meskipun rokok elektronik juga memiliki dampak negatif terhadap siklus menstruasi dan kadar hemoglobin darah konsumennya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar hemoglobin dan siklus menstruasi wanita perokok konvensional dan wanita perokok elektronik (e-cigarette). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah wanita perokok konvensional dan wanita perokok elektronik (e-cigarette) di Kota Malang. Sampel penelitian ini adalah wanita yang mengkonsumsi rokok dengan kriteria inklusi, serta didapatkan dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan quota sampling, sehingga didapatkan 30 orang sampel dimana terdapat 15 orang pada setiap jenis rokok. Berdasarkan pengecekan kadar hemoglobin dan siklus menstruasi pada kedua kelompok penelitian, tidak terdapat perbedaan secara signifikan kadar hemoglobin pada wanita perokok konvensional dan perokok wanita elektronik (e-cigarette) dengan p value 0,715 (p>0,05), dan tidak terdapat perbedaan siklus menstruasi antara kedua kelompok yang diteliti dengan p value 3,602 (p>0,05). Diketahui bahwa siklus menstruasi dengan kategori tidak normal lebih sering dialami oleh wanita dengan jenis rokok konvensional dibandingkan elektronik (e-cigarette), sedangkan pada kadar hemoglobin, Hemoglobin dengan kategori tinggi lebih banyak dimiliki oleh perokok konvensional dibandingkan perokok elektronik (e-cigarette). Berdasarkan data tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa rokok elektronik lebih aman dibandingkan rokok konvensional.