Uji Ikatan Ellagitanin Ekstrak Etanol Daun Benalu Mangga (Dendrophtoe Pentandra) Dengan Dna Topoisomerase Ii Α Sebagai Agen Kokemoterapi 5-Fu Pada Kanker Serviks (Secara In Silico)

Main Author: Winatakusuma, Daniel
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167527/1/Daniel%20Winatakusuma.pdf
http://repository.ub.ac.id/167527/
Daftar Isi:
  • Kanker serviks merupakan jenis kanker dengan prevalensi tinggi di Indonesia, penyebab utamanya yaitu virus HPV. Pengobatan kanker serviks yang ada pada saat ini salah satunya dengan kemoterapi, 5-FU merupakan agen kemoterapi yang biasa digunakan. Mekanisme kerja 5-FU melalui penghambatan enzim thymidylate synthase. Salah satu mekanisme 5-FU adalah menghambat enzim thymidyate synthase. Penggunaan 5-FU dosis tunggal memiliki efek samping sehingga perlu dikombinasikan dengan agen kokemoterapi berbahan alam, salah satunya ellagitanin yang terdapat pada berbagai jenis tanaman, termasuk pada benalu mangga (Dendrophtoe pentandra). Ellagitanin dapat bertindak sebagai inhibitor DNA topoisomerase II α pada sel kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi ikatan ellagitanin dengan DNA topoisomerase II α dengan menggunakan metode molecular docking, potensi dapat dinilai dari besar afinitas ikatan dan perbandingannya dengan ligan/ obat kontrol. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental sekunder menggunakan data struktur yang diambil dari database Pubchem dan Uniprot. Pyrx 0.8 digunakan untuk mengikatkan ellagitanin dengan DNA topoisomerase II α, Pymol untuk visualisasi struktur antarmolekul kompleks, dan LigPlot untuk identifikasi ikatan yang terbentuk. Pada hasil docking terhadap DNA topoisomerase II α, didapatkan nilai binding affinity ellagitanin sebesar -5,3 kkal/mol sementara binding affinity etoposide (obat kontrol) sebesar -4,8 kkal/mol. Dalam perbandingannya dengan obat kontrol etoposide, ellagitanin memiliki nilai binding affinity yang lebih kuat sehingga ellagitanin dapat dikatakan berpotensi dalam berikatan dengan DNA topoisomerase II α. Mekanisme kerja ellagitanin yang berbeda dengan 5-FU menjadikan efek sinergis dalam menghambat kanker serviks.