Pengaruh Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhixa Roxb.) Terhadap Jumlah Alveoli Pada Kelenjar Mamma Tikus Putih (Rattus norvegicus) Laktasi
Main Author: | Putri, Kiky Supriatna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167522/1/Kiky%20Supriatna%20Putri%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167522/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat Indonesia memiliki pengalaman atau tradisi dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati yang berpotensi sebagai bahan pembuatan obat, salah satunya untuk mengatasi masalah pada ibu postpartum. Sekitar 20-40 % ibu postpartum mengalami hipogalaktia atau produksi ASI yang sedikit karena adanya stres emosional, kegelisahan, dan kesakitan setelah melahirkan. Ramuan tradisional yang dikenal dimasyarakat dan digunakan sebagai pelancar ASI yaitu jamu uyup-uyup yang berbahan dasar dari beberapa tanaman herbal salah satunya temulawak. Temulawak termasuk famili Zingerberacea yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman galactogague atau obat untuk meningkatkan produksi air susu. Tujuan penelitian ini untuk membuktikkan bahwa pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dapat meningkatkan jumlah alveoli pada kelenjar mamma tikus putih (Rattus norvegicus) laktasi. Studi eksperimental ini menggunakan Randomized Post Test Control Group Design yang dilakukan pada 23 tikus yang telah melahirkan dan menyusui anaknya (laktasi). Sampel dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol (tikus laktasi diberi aquades) dan P1, P2, P3 (tikus laktasi diberi ekstrak temulawak dengan dosis 3,6 mg, 7,2 mg, dan 14,4 mg). Jumlah alveoli dihitung menggunakan program OlyVIA dan hsel. Rata-rata jumlah alveoli pada kelenjar mamma kelompok kontrol sebesar 59,2222 sedangkan P1, P2, P3 berturut-turut yaitu 57,6111; 61,3333; dan 61,5000. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata jumlah alveoli antar semua kelompok perlakuan (p=0,921, p>0,05). Untuk uji Post Hoc Tukey-HSD, uji korelasi pearson, dan uji regresi linier tidak dilanjutkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak temulawak dapat meningkatkan rata-rata jumlah alveoli pada kelenjar mamma tikus laktasi, tetapi tidak bermakna.