Analisis Stabilitas Lereng Tailings Storage Facility II Proyek Tembang, Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2010
| Main Author: | Firmanda, Andry Riski |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167511/ |
Daftar Isi:
- Indonesia, khususnya pada lokasi studi yakni pada sisi barat Pulau Sumatra dalam satu dekade terakhir terhitung cukup sering terjadi gempa dengan skala yang cukup besar. Studi ini dilakukan untuk mengetahui potensi tubuh TSF II Proyek Tembang terhadap bahaya piping melalui analisis menggunakan GeoStudio SEEP/W dan juga untuk mengetahui stabilitas lereng TSF II Proyek Tembang dengan metode deterministik menggunakan program GeoStudio SLOPE/W dengan kondisi pembebanan yang mengacu kepada Peta Hazard Gempa Indonesia 2010, serta rekomendasi jika lereng tailings dam tidak aman. TSF II proyek Tembang adalah tailings dam dengan tinggi 31 m dari galian terdalam. Analisis rembesan membahas tentang potensi tubuh TSF II terhadap bahaya piping serta analisis stabilitas lereng meliputi kondisi statis, hingga pembebanan menggunakan persyaratan pembebanan gempa dengan koefisien OBE dengan T = 50 Tahun, MDE dengan T = 5000 Tahun. Gempa dengan koefisien T = 1000 tahun digunakan untuk penambahan akurasi analisis deformasi permanen menggunakan metode Makdisi-Seed, hasil dari analisis tersebut juga dibandingkan dengan metode Swaisgood. Rekomendasi perlindungan lereng dengan penambahan timbunan di hilir dengan memanfaatkan tampungan tailings dari TSF yang lain dapat disarankan. Hasil menunjukkan bahwa TSF II aman terhadap piping dan kondisi statis, namun masih belum memenuhi syarat faktor keamanan yang diijinkan dari beberapa kondisi OBE dan sebagian besar MDE dengan Fk terkecil 0,751. Oleh karenanya, analisis deformasi maksimum menggunakan metode Makdisi-Seed dilakukan dan mendapatkan hasil penurunan sebesar 40,005 cm, sedangkan metode Swaisgood dengan hasil sebesar 16,43 cm. Perkuatan menunjukkan hasil Fkmin sebesar 0,751 sebelum perkuatan dan Fkmin sebesar 1,010 sesudah perkuatan.
