Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers) terhadap Suhu Kulit di Sekitar Area Luka Bakar Derajat II B pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
| Main Author: | Sinaga, Regina Junita |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167486/ |
Daftar Isi:
- Luka bakar merupakan jenis luka pada kulit yang disebabkan karena kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi. Suhu merupakan salah satu indikator penting yang berperan dalam proses penyembuhan luka yakni fase inflamasi. Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) mengandung senyawa aktif seperti klorofil, vitamin C, saporin, flavonoid, dan pektin yang baik dalam proses penyembuhan luka Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun cincau hijau terhadap suhu kulit di sekitar area luka bakar derajat 2B pada tikus putih. Studi ini menggunakan rancangan post only control group design. Penelitian ini menggunakan 36 sampel tikus putih berkelamin jantan dan sesuai dengan kriteria inklusi. Suhu diukur menggunakan thermometer infrared DT-8836®. Data dianalisis menggunakan uji Two Way Annova dan uji pos hoc Tukey HSD dengan nilai signifikansi (0.05). Hasil dari uji Two-way Anova menunjukkan efek dari kelompok perawatan signifikan berpengaruh terhadap suhu kulit di sekitar area luka bakar derajat 2B dengan nilai P = 0.000. Pada kelompok jam kematian menunjukkan nilai P = 0.000, berarti juga terdapat pengaruh yang signifikan terhadap suhu kulit di sekitar area luka bakar derajat 2B. Hasil uji pos hoc Tukey HSD didapatkan nilai p = 1.000, berarti tidak signifikan berbeda antara perawatan dengan menggunakan hidrogel dengan ekstrak daun cincau hijau. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh ekstrak daun cincau hijau terhadap suhu kulit di sekitar area luka bakar. Perawatan dengan menggunakan ekstrak daun cincau hijau dengan konsentrasi 45% dapat meningkatkan suhu kulit di sekitar area luka bakar pada blok jam kematian secara signifikan bermakna.