Pengaruh Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Terhadap Jumlah Folikel Ovarium Tikus Putih Strain Wistar Betina (Rattus Norvegicus)
Main Author: | Septanti, Firzani Fatma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167473/1/Firzani%20Fatma%20Septanti.pdf http://repository.ub.ac.id/167473/ |
Daftar Isi:
- Jahe (Zingiber officinale) adalah tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan atau pemeliharaan kesehatan. Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) memiliki kandungan minyak atsiri paling banyak dibandingkan dengan jenis jahe yang lain. Komponen fenol pada oleoresin jahe merah dan flavonoid memiliki efek antiinflamasi dalam menghambat keluarnya enzim siklooksigenase dan lipoksigenase. Peran prostaglandin sebagai mediator inflamasi sangat dominan dalam proses maturasi folikel ovarium dan ovulasi sehingga diperkirakan kandungan bioaktif dari jahe merah dapat menginduksi terjadinya infertilitas. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh ekstrak jahe merah terhadap jumlah folikel pada ovarium tikus strain wistar. Sampel pada penelitian ini adalah tikus strain wistar yang mempunyai siklus estrus normal. Tikus-tikus ini dibagi menjadi 4 kelompok sampel, yaitu kelompok kontrol (tanpa pemberian ekstrak jahe merah), dan 3 kelompok perlakuan ekstrak jahe merah yang terdiri dari (I) 0,3 gr/kgBB, (II) 0,6 gr/kg BB, dan (III) 1,2 gr/kgBB. Perlakuan diberikan selama 3 siklus estrus secara oral dua kali sehari, yaitu pukul 10.00 dan 14.00. Hasil uji One-Way ANOVA menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah folikel ovarium kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,000). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah dapat berpengaruh terhadap penurunan jumlah folikel ovarium tikus strain wistar mulai dari dosis 0,3 gr/kgBB sehingga dosis tersebut adalah dosis optimal dalam memberikan efek tersebut