Perbandingan Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Putri Malu (Mimosa pudica) dengan Berbagai Metode Ekstraksi terhadap Pseudomonas aeruginosa

Main Author: Ridhowati, Rizki
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167456/1/Rizki%20Ridhowati%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/167456/
Daftar Isi:
  • Putri malu (Mimosa pudica) merupakan salah satu contoh bahan alam yang mengandung senyawa antibakteri. Senyawa antibakteri yang teridentifikasi dalam tanaman putri malu antara lain mimosin (salah satu jenis alkaloid), flavonoid, tanin dan saponin. Kandungan komponen kimia di dalam suatu ekstrak tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemilihan metode ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri ekstrak daun putri malu pada Pseudomonas aeruginosa. Pada penelitian ini, simplisia daun putri malu diekstrak dengan pelarut etanol 96% menggunakan tiga metode ekstraksi yaitu maserasi, sonikasi dan microwave assisted extraction (MAE) dan dibandingkan aktivitas antibakteri dari masing-masing ekstrak. Aktivitas antibakteri ekstrak daun putri malu dinilai berdasarkan Kadar Hambat Minumum (KHM) yang dihasilkan saat dilakukan uji dilusi agar. Variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan pada penelitian ini yaitu 10 mg/ml; 20 mg/ml; 30 mg/ml; 40 mg/ml dan 50 mg/ml. Nilai KHM dari metode maserasi, sonikasi dan MAE masing-masing adalah 40 mg/ml; 40-50 mg/ml; dan 20-30 mg/ml. Ekstrak MAE memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai KHM yang berbeda signifikan dengan nilai KHM ekstrak maserasi (p=0.013) dan ekstrak sonikasi (p=0.018). Metode MAE menghasilkan nilai KHM yang paling kecil dibandingkan dengan metode lainnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan metode ekstraksi berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas antibakteri ekstrak daun putri malu.