Analisis Efektifitas Lini Produksi Beton Spunpile Dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM)
Main Author: | Purnomo, Nabilla Fitra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167413/1/Nabilla%20Fitra%20Purnomo%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167413/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan dunia industri dan infrastruktur di Indonesia saat ini semakin pesat, menyebabkan iklim persaingan antar perusahaan meningkat sehingga perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dan memiliki kemampuan bersaing yang semakin besar. Maka proses manufaktur dan sistem kerja dalam perusahaan harus disusun sebaik mungkin agar dapat beroperasi secara efektif dan juga efisien. PT. Adhi Persada Beton plant Mojokerto merupakan anak perusahaan dari PT. Adhikarya yang berfungsi khusus sebagai plant produksi precast concrete atau beton pracetak. Penelitian ini difokuskan pada jalur produksi spunpile atau tiang pancang merupakan jenis beton yang paling sering dipesan oleh konsumen dan yang paling rutin di produksi oleh pabrik ini.Perusahaan mulai mengalami peningkatan jumlah permintaan yang harus dipenuhi namun penyelesaian permintaan tersebut masih sering melewati batas waktu yang sudah disepakati karena berbagai kendala seperti mesin down ketika tengah berlangsungnya proses produksi, banyak produk defect yang dihasilkan sehingga membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan rework dan losses-losses lain yang tidak terdeteksi secara langsung dimana hal ini bisa sangat menghambat waktu proses produksi. Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan, maka penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) dengan alat ukur efektifitas berupa Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Throughput Effectiveness (OTE) pada setiap mesin yang ada pada jalur produksi spunpile yaitu mesin Wire Caging, Trolley 1&2, Batching Plant 1, Stressing, Over Head Gantry (OH) 1&2, Spinning, Boiler, Portal Gantry 1 & 2. Dari hasil perhitungan menunjukkan rata-rata nilai OEE untuk setiap mesin berada dibawah standar JIPM 85% dan rata-rata nilai OTE untuk lini adalah 31.7%. Pemilihan mesin untuk dilakukan analisis lebih lanjut dengan Six Big Losses adalah OH 1 dan Wire Caging. Dari hasil analisis menggunakan diagram pareto didapatkan bahwa losses terbesar yang berpengaruh terhadap rendahnya nilai OEE dan OTE adalah reduced speed losses. Nilai losses reduced speed yang tinggi dianalisis menggunakan diagram fishbone dengan melihat faktor manusia, mesin, material, lingkungan dan metode . Beberapa penyebab dari losses tersebut diselesaikan dengan pemberian rekomendasi perbaikan menggunakan konsep TPM. Beberapa rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi losses reduced speed adalah dengan membuat standarisasi cleaning dan lubrikasi mesin, standarisasi kegiatan maintenance mandiri untuk operator sebagai penerapan pilar autonomous maintenance membuat lembar instruksi kerja untuk operator dan standarisasi waktu kerja baku untuk operator menggunakan metode Stopwatch Time Study (STS) dll.