Aktivitas Antibakteri Fraksi Ekstrak Etanol Daun Putri Malu (Mimosa pudica) terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) secara In Vitro

Main Author: Kamelia, Nilna Jauharotul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167396/1/Nilna%20Jauharotul%20Kamelia%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/167396/
Daftar Isi:
  • Putri malu (Mimosa pudica) merupakan herba dari famili Fabaceae. Pemanfaatan herbal sebagai antibakteri merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka resistensi. Penelitian pendahuluan mengenai aktivitas antibakteri dari M. pudica masih terbatas pada ekstrak dimana senyawa didalamnya masih sangat kompleks, sehingga perlu dilakukan pemisahan senyawa berdasarkan polaritas melalui proses fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari fraksi ekstrak etanol daun putri malu terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus serta mengetahui profil metabolitnya. Fraksi ekstrak etanol daun putri malu didapatkan dari proses fraksinasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol, dan air. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan tiga kali pengulangan pada berbagai dosis, meliputi 3 mg, 6 mg, 9 mg, 12 mg, dan 15 mg. Pengujian KLT-bioautografi dilakukan untuk mengetahui senyawa apa yang memiliki aktivitas antibakteri. Analisis statistik non parametrik friedman menunjukkan nilai p<0,05 sehingga varian dosis dan jenis sampel dinyatakan memiliki pengaruh terhadap aktivitas antibakteri. Hasil pengujian post hoc wilcoxon menunjukkan nilai p>0,05 sehingga hubungan varian dosis dan jenis sampel terhadap aktivitas antibakteri tidak berbeda signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi ekstrak etanol daun putri malu memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSA dengan profil metabolit yang berbeda, senyawa metabolit yang memiliki aktivitas adalah flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, dan klorofil, aktivitas antibakteri fraksi meningkat seiring peningkatan dosis uji, fraksi etil asetat merupakan fraksi yang memiliki aktivitas hambatan terbesar terhadap MRSA, aktivitas antibakteri dari seluruh sampel uji dengan dosis 3 mg, 6 mg, 9 mg, 12 mg, dan 15 mg diketahui sebanding dengan antibiotik vankomisin 30 μg.