Hubungan antara Stigma Perawat pada Pasien Gangguan Jiwa dengan Komunikasi Terapeutik Perawat di RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
Main Author: | Hartopo, Yenny Auli Diana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167357/ |
Daftar Isi:
- Pasien gangguan jiwa banyak mengalami permasalahan bukan hanya tentang tanda gejala penyakitnya saja, namun juga stigma yang mereka peroleh bahkan dari perawat. Stigma menghambat pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas, dimana komunikasi terapeutik menjadi metode utamanya. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara stigma perawat pada pasien gangguan jiwa dengan komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap jiwa intermediet RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Rancangan peneltian menggunakan desain Cross Sectional. Dua kuesioner yang digunakan yaitu CAMI (Community Attitude Towards Mentally Illnes) dan kuesioner komunikasi terapeutik. Teknik sampling dengan random sederhana dan diperoleh sampel 117 perawat. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh responden berusia 25- 44 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan hampir seluruhnya mempunyai lama bekerja lebih dari 3 tahun, sebagian besar berpendidikan D3 keperawatan, hampir seluruhnya berstatus PNS, hampir seluruhnya tidak mempunyai keluarga, tetangga, teman yang menderita gangguan jiwa, dan hampir seluruhnya mendapatkan pelatihan komunikasi terapeutik. Data bivariat menunjukkan sebagian besar perawat memiliki stigma kategori sedang, dimana indikator tertinggi adalah ideologi kesehatan mental komunitas dan sebagian besar menunjukkan komunikasi terapeutik kategori cukup. Analisis data dengan korelasi Spearman’s rho dengan signifikansi p value < 0,05, koefisien korelasi - 0,395 dengan signifikan 0,000 yang menunjukan adanya hubungan antara stigma perawat dengan komunikasi terapeutik perawat dengan kekuatan lemah artinya semakin tinggi stigma maka pelaksanaan komunikasi terapeutik semakin kurang. Saran penelitian ini adalah dapat menjadi sumber informasi bagi rumah sakit agar dapat dilakukan seminar tentang stigma maupun CMHN (Community Mental Health Nursing) untuk menekan stigma dan meningkatkan pelatihan komunikasi terapeutik. Sehingga kualitas pelayanan keperawatan dapat meningkat.