Hubungan Kejadian Melasma Dengan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik Kombinasi Dan Pil Kombinasi Di Bidan Praktik Mandiri Dwi Astutik, Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Main Author: Jannah, Fauqo Wildatil
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167352/1/Fauqo%20Wildatil%20Jannah.pdf
http://repository.ub.ac.id/167352/
Daftar Isi:
  • Peningkatan penggunaan kontrasepsi hormonal di Indonesia berhubungan dengan beberapa keuntungan yang diberikan, seperti efektif, murah, dan terjangakau berbagai kalangan. Terlepas dari beberapa keuntungan yang diberikan oleh kontrasepsi hormonal, terdapat salah satu efek samping yang dianggap merugikan bagi penggunanya, yaitu melasma. Melasma merupakan suatu bentuk hiperpigmentasi yang ditimbulkan akibat adanya penumpukan melanin pada epidermis, dermis, maupun keduanya. Melasma dapat muncul pada pengguna kontrasepsi hormonal seperti pil kombinasi maupun suntik kombinasi, dan sering muncul pada area wajah sehingga hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup sehari- hari. Munculnya melasma pada pengguna pil dan suntik kombinasi dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen dan progesteron yang terkandung dalam kontrasepsi tersebut yang akan mengakibatkan penumpukan di dalam tubuh. Hormon estrogen dan progesteron saling berkaitan dalam mempengaruhi pigmentasi sel, dimana mereka berperan secara langsung pada melanosit sebagai salah satu reseptornya. Kandungan hormon yang berbeda dapat memberikan pengaruh yang berbeda pula pada kejadian melasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian melasma dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik kombinasi dan pil kombinasi di BPM Dwi Astutik Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah desain case control dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 34 orang, pada tiap kelompok (kasus dan kontrol). Analisis data menggunakan Uji Chi Square dan diapatkan nilai α= 0,015 (signifikan) dan odd ratio sebesar 3,378. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan pada penggunaan kontrasepsi hormonal suntik kombinasi dan pil kombinasi dengan kejadian melasma dengan besar resiko yaitu penggunaan suntik kombinasi 3,378 kali lebih beresiko menimbulkan melasma dibanding penggunaan pil kombinasi.