Studi Etnofarmasi Tumbuhan Obat Untuk Analgesik Pada Suku Tengger (Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Jawa Timur)

Main Author: Lestari, Siska Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167351/1/Siska%20Wahyu%20Lestari%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/167351/
Daftar Isi:
  • Obat konvensional analgesik memiliki efek samping yang merugikan jika dikonsumsi berkepanjangan, sehingga dibutuhkan suatu senyawa penuntun baru yang memiliki aktivitas sama dan efek samping yang minimal. Salah satu gejala penyakit yang diterapi dengan analgesik adalah pegal linu, dimana manifestasinya adalah nyeri. Pada penelitian ini, kajian etnofarmasi dilakukan untuk mengetahui tumbuhan yang berpotensi sebagai analgesik pada Suku Tengger. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Use Value Index (UVI), Fidelity Level (FL), Knowledge Value Index (KVI), Ethnobothanical Richness (ER) dan potensi analgesik dari tiap tumbuhan obat yang dimanfaatkan untuk pegal linu. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2017 hingga bulan April 2018 bertempat di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel snowball sampling melalui wawancara terhadap 14 responden dan menggunakan media kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung otot, jae jawa, dan kencur merupaka tumbuhan obat untuk pegal linu (analgesik) yang memiliki nilai UVI, FL, KVI, dan ER tinggi. Diantara tumbuhan tersebut, tepung otot memiliki nilai UVI, FL, KVI, dan ER paling baik (0,154; 1; 0,929; 1).