Pengaruh Pemberian Bawang Hitam Terhadap Kadar Mda Serum Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus Strain Wistar) Jantan Yang Diberi Diet Tinggi Lemak Dan Fruktosa

Main Author: Permatasari, Regina Safitri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167335/1/Regina%20Safitri%20Permatasari%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/167335/
Daftar Isi:
  • Salah satu karakteristik sindrom metabolik adalah dislipidemia. Dislipidemia mengakibatkan terjadinya proses peroksidasi lipid yang dapat menghasilkan senyawa malondialdehid (MDA). Kandungan s-allysysteine, polifenol dan flavonoid pada bawang hitam dapat menekan peroksidasi lipid sehingga dapat mencegah kadar MDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang hitam terhadap kadar MDA pada tikus putih (Rattus norvegicus Strain Wistar) jantan yang diberi diet tinggi lemak dan tinggi fruktosa. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan rancangan post test control group design. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok negatif (K1) diberi diet normal + aquades, kelompok positif (K2) diberi diet normal + sonde DTLF + aquades, kelompok P1 diberi diet normal + sonde DTLF + sonde bawang hitam dosis 240 mg, kelompok P2 diberi diet normal + sonde DTLF + sonde bawang hitam dosis 480 mg serta kelompok P3 diberi diet normal + sonde DTLF + sonde bawang hitam dosis 960 mg. Kadar MDA serum diukur menggunakan metode thiobarbituric acid- reactive substance (TBARS). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji One-Way ANOVA, kelompok K1 288 ± 12,82 ng/mL, K2 314 ± 18,62 ng/mL, P1(323 ± 25,51 ng/mL, P2 313 ± 24,41 ng/mL, P3 331 ± 38,36 ng/mL dengan nilai p=0,120 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini, dosis bawang putih hitam selama 14 hari belum mampu mencegah peningkatan kadar MDA serum.