Analisis kandungan Asam Amino Nugget Daging Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus)
Main Author: | Br Silalahi, Frisa Inda Vega |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167322/1/Frisa%20Inda%20Vega%20Br%20Silalahi%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167322/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi daging masyarakat Indonesia hanya sebesar 2.08 kg/kapita/tahun dimana angka ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan konsumsi negara maju. Alternatif pangan yang dapat digunakan dalam memenuhi asupan protein hewani terutama daging adalah daging kelinci. New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) merupakan jenis kelinci pedaging yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Nilai biologis protein yang tinggi pada daging kelinci dipengaruhi oleh kandungan asam amino esensial dan non esensial dimana asam amino ini dapat membantu proses pertumbuhan tulang, otot, dan meningkatkan sistem imun. Daging kelinci dapat diolah menjadi berbagai macam produk salah satunya nugget. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan asam amino nugget daging kelinci. Produk nugget yang dihasilkan kemudian dilakukan analisis menggunakan metode UPLC. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kandungan asam amino nugget daging kelinci yaitu sebesar 11.63 g/100 g. Asam amino yang terkandung dalam nugget daging kelinci terdiri atas 14 jenis asam amino yaitu 8 asam amino esensial dengan kandungan tertinggi adalah lisin (1.01 g/100 g) dan leusin (0.94 g/100 g) dan 6 asam amino non esensial dengan kandungan tertinggi adalah asam glutamat (2.31 g/100 g) dan asam aspartat (1.18 g/100 g). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kandungan asam amino yang terdapat pada nugget daging kelinci telah mampu memenuhi kebutuhan histidin sebesar 21.3%, isoleusin 36%, leusin 44.8%, lisin 56.1%, treonin 49%, dan valin 40%. Kandungan asam amino yang terdapat dalam nugget daging kelinci dapat menjadi alternatif sumber asam amino dan membantu memenuhi kebutuhan asam amino tubuh.