Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Kepatuhan Momen Cuci Tangan Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Main Author: | Handayani, Yunita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167307/ |
Daftar Isi:
- Gaya kepemimpinanxmerupakanxpolaxtingkahxlaku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuanxorganisasi dengan tujuanxindividu untuk mencapai suatu tujuan dan gaya tersebut dapat digunakan oleh pemimpin untuk menilaixstaf atau bawahannya satu persatu. Di dalam organisasi rumahxsakit, kepalaxruangan adalah pimpinan yang langsungxmembawahi perawatxpelaksana dan pelaksanaanxtugas perawat di ruangxrawat inap merupakan suatu unsurxproses dalam manajemenxrumah sakit. Kepalaxruangan mempunyaixtugas untuk selalu mengingatkanxperawat pelaksanaxuntuk patuh dalam melaksanakan limaxmomen cuci tangan agar infeksixnosokomial dapat dikendalikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kepatuhan lima momen cuci tangan perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit. Metode yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional design dengan menggunakan kuesioner untuk gaya kepemimpinan kepala ruangan dan observasi untuk kepatuhan lima momen cuci tangan. Hasil penelitian terkait gaya kepemimpinan dan observasi kepatuhan lima momen cuci tangan didapatkan hasil sebagai berikut: 1) dari 55 perawat di 7 ruang rawat inap Rumah Sakit Karsa Husada Batu didapatkan hasil bahwa sebagian besar perawat pelaksana mempersepsikan gaya kepemimpinan partisipatif sebanyak 37 perawat (67,3%), sebagian perawat pelaksana mempersepsikan gaya kepemimpinan demokratis sebanyak 17 perawat (30,9%), dan sebagian kecil perawat pelaksana mempersepsikan gaya kepemimpinan otoriter sebanyak 1 perawat (1,8%). 2) Hasil observasi kepatuhan momen cuci tangan perawat pelaksana didapatkan bahwa hampir semua perawat pelaksana patuh dalam melaksanakan momen cuci tangan sebanyak 35 perawat (63,6%) dan sebagian kecil perawat tidak patuh dalam melaksanakan momen cuci tangan sebanyak 20 perawat (36,4%). 3) Uji Spearman rank correlation dilakukan untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepatuhan momen cuci tangan didapatkan hasil nilai korelasi sebesar 0,365 dan nilai signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari α;(0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kepatuhan lima momen cuci tangan. Arah hubungan positif yang artinya adalah gaya kepemimpinan demokratis mengakibatkan kepatuhan cuci tangan meningkat