Hubungan Asupan Karbohidrat (Jenis,Jumlah,dan Frekuensi) terhadap Status Gizi dan Kualitas Hidup Pasien Kanker Kolorektal Rawat Jalan di RSSA Malang
Main Author: | Fitria, Anis Hikmatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167296/1/Anis%20Hikmatul%20Fitria%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167296/ |
Daftar Isi:
- Kanker kolorektal adalah kondisi keganasan atau pertumbuhan sel abnormal yang terdapat bagian kolon atau rektum. Prevalensi kanker kolorektal di Indonesia pada peringkat ketiga kanker terbanyak pada tahun 2012. Sekitar 33% pasien kanker kolorektal mengalami kekurangan gizi. Faktor berperan penting pada kualitas hidup pasien kanker adalah status gizi. Status gizi kurang akan mempengaruhi aspek-aspek yang ada dikualitas hidup seperti mengakibatkan penurunan fungsi fisik, penurunan kepercayaan diri, ketidakmampuan untuk beraktifitas normal, kelambatan penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan karbohidrat terhadap status gizi dan kualitas hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini merupakan pasien kanker kolorektal, dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling dimana responden yang diteliti dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 36 subjek. Status gizi ditentukan dengan metode IMT. Wawancara menggunakan kuesioner EORTC-QLQ C30 untuk melihat skor kualitas hidup. Rata – Rata jumlah asupan karbohidrat total 195,7g/hari, sedangkan median asupan serat 15.34 g/hari, asupan karbohidrat sederhana 25,5g/hari, rata-rata frekuensi asupan karbohidrat 3kali/hari. Analisis uji statistik menggunaka Pearson menunjukan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara asupan karbohidrat total (p=0,16) terhadap status gizi dan hubungan status gizi terhadap kualitas hidup (p= 0,001). Namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat sederhana (p= 0,08), dan serat terhadap status gizi (p= 0,84) serta asupan karbohidrat terhadap kualitas hidup.