Hubungan Antara Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan Kejadian Hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda Malang Tahun 2016

Main Author: Hardiani,, Artika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167267/1/Artika.Hardiani%2C.pdf
http://repository.ub.ac.id/167267/
Daftar Isi:
  • Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi terlihat berwarna kuning yang timbul akibat akumulasi pigmen bilirubin yang berwarna ikterus pada sklera dan kulit serta ditandai dengan adanya peningkatan kadar serum bilirubin ≥ 5 mg/dL. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan terjadinya hiperbilirubinemia adalah bayi berat badan lahir rendah (<2500 gram). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara berat badan lahir rendah terhadap kejadian hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda Malang tahun 2016. metode penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel diambil dari data rekam medis pasien dengan jumlah sampel adalah 98 bayi yang dilahirkan di RSIA Puri Bunda Malang periode 1 Januari 2016 s/d 31 Desember 2016 dan terdiri dari 49 bayi yang mengalami hiperbilirubinemia sebagai sampel kasus dan 49 bayi yang tidak mengalami hiperbilirubinemia sebagai sampel kontrol. Berdasarkan hasil uji analisis statistik Chi Square didapatkan hasil bahwa ada hubungan positif antara berat badan lahir rendah dengan hiperbilirubinemia (p=0,006, OR=5,5).