Hubungan Penerimaan Diri Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Dengan Hemodialisa di Rumah Sakit Tingkat II dr.Soepraoen Malang
Main Author: | Hasan, Faiz Kamal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167265/ |
Daftar Isi:
- Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan kerusakan pada ginjal yang bersifat irreversible dan mengakibatkan tubuh mengalami kegagalan dalam menjaga keseimbangan metabolik dan elektrolit. Gagal ginjal kronik mengharuskan responden untuk melakukan hemodialisa yang menyebabkan pasien merasa cemas. Penerimaan diri merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisa di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Sample penelitian adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang (n=62) dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pengukuran penerimaan diri menunjukkan bahwa 3 responden (5%) memiliki penerimaan diri rendah, 52 responden (84%) memiliki penerimaan diri sedang dan 7 responden (11%) memiliki penerimaan diri tinggi. Hasil pengukuran tingkat kecemasan menunjukkan bahwa 28 responden (45%) mengalami kecemasan rendah, 31 responden (50%) mengalami kecemasan sedang dan 3 responden (5%) mengalami kecemasan tinggi terhadap gagal ginjalnya. Hasil uji korelasi spearman pada CI 95% (a=0,05) menghasilkan p value 0,0001 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Kekuatan korelasi (r) adalah moderate / sedang yaitu sebesar 0.404. Arah korelasi negatif (-) menunjukkan bahwa semakin tinggi penerimaan diri responden maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami.