Pengaruh Terapi Bermain Game Edukatif Berbasis Smartphone Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi Di Rsud Kanjuruhan Kabupaten Malang
Main Author: | Silalahi, Sisca Arianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167237/ |
Daftar Isi:
- Menjalani perawatan dirumah sakit (hospitalisasi) pada anak dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang dirasakan oleh anak dapat ditunjukkan dengan beberapa respon diantaranya sering menangis, berteriak, memanggil orang tuanya dan tidak kooperatif. Untuk menurunkan kecemasan dan ketidaknyamanan tersebut maka dapat menggunakan terapi salah satunya dengan terapi bermain game berbasis smartphone. Tujuan dalam Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain game edukatif berbasis smartphone terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah (4-6 tahun) dalam menjalani hospitalisasi. Desain yang digunakan pada penelitian adalah menggunakan rancangan quasi eksperimen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 44 responden yang dirawat inap minimal 2 hari, 22 responden pada kelompok intervensi dan 22 responden pada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi akan diberikan terapi bermain game smartphone dan kelompok kontrol tidak diberikan terapi bermain. Variabel diukur dengan menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan uji T-test. Hasil uji paired T-test pada kelompok kontrol adalah 0.083, pada uji paired T test pada kelompok intervensi didapatkan hasil 0,000 dan pada uji independent T test didapatkan hasil 0,000 (p value) dengan taraf signifikansi 0.05. Dari hasil uji paired T test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol namun terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi. Pada uji independent T test dapat disimpulkan terdapat pengaruh terapi bermain game edukatif berbasis smartphone terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah (4-6 tahun) dalam menjalani hospitalisasi.