Pengaruh Terapi Bermain Game Edukasi Berbasis Smartphone Terhadap Tingkat Nyeri Akibat Pemberian Obat Melalui Injeksi Intravena (Bolus) Pada Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi

Main Author: Romadhoni, Puguh Priyo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167233/
Daftar Isi:
  • Tindakan invasif pemberian obat melalui injeksi intravena (bolus) merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dapat menyebabkan rasa nyeri pada anak, sehingga diperlukan cara untuk menajemen nyeri. Salah satu cara untuk manajemen nyeri yaitu dengan terapi bermain game edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain game edukasi berbasis smartphone terhadap tingkat nyeri pada anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah “Kepanjen” Kanjuruhan Kabupaten Malang pada ruangan EmpuTantular. Metode yang digunakan adalah post only Quasy Eksperiment, melalui game edukasi yang bernama “Rumah Sakit Panda Kecil” yang dimainkan melalui smartphone selama 20 menit sebelum dan selama dilakukan tindakan pemberian obat melalui injeksi intravena (bolus). Nyeri selama pemberian injeksi intravena (bolus) diukur dengan skor FLACC. Responden dalam penelitian ini berjumlah 44 anak yang dirawat inap di rumah sakit selama minimal 2 hari, dengan 22 anak masuk dalam kelompok kontrol dan 22 anak dalam kelompok intervensi. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi yang signifikan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (p<0,000) dengan rata-rata tingkat nyeri 1,86 pada kelompok intervensi dan 6,68 pada kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa terapi bermain game edukasi berbasis smartphone berpengaruh terhadap tingkat nyeri akibat pemberian obat melalui injeksi intravena (bolus) pada anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi. Pemberian terapi bermain game “Rumah Sakit Panda Kecil” bisa diterapkan di rumah sakit dalam memanagemen nyeri anak pada saat dilakukan pemberian obat melalui injeksi intravena (bolus).